Hutan dan siklus air sangat erat kaitannya dan saling mempengaruhi satu sama lain. Hutan merupakan lahan yang berisi sumber daya alam hayati, seperti pepohonan, semak-semak, ataupun jenis tumbuhan lainnya.
Namun demikian, hutan bukan hanya berfungsi sebagai sumber alam hayati, hutan juga mempengaruhi terjadinya siklus air.
Siklus air atau siklus hidrologi merupakan rangkaian yang harus dilalui air dari permukaan Bumi ke atmosfer dan kembali lagi ke Bumi.
Sehingga, air di alam ini terus berputar dan mengalami daur ulang secara alami, yakni saat air di laut, tumbuhan, danau, dan sungai menguap karena energi panas Matahari.
Sesudah menguap ke udara, maka terbentuklah awan yang berkumpul di langit. Faktor angin akan mempengaruhi arah awan dan membawanya ke suatu tempat.
Pada titik jenuh tertentu, awan akan meneteskan titik-titik air sebagai hujan. Sehingga, air akan kembali lagi jatuh ke permukaan Bumi serta mengalir ke sungai hingga ke laut lagi.
Ternyata, hutan juga memiliki fungsi untuk menjaga ketersediaan air resapan bagi hewan dan manusia. Saat hujan turun ke Bumi, sebagian akan mengalir ke sungai dan laut. Sementara, sebagian lainnya akan diserap oleh akar pepohonan yang ada di hutan.
Hutan bisa membantu menyimpan persediaan air tanah dengan menyerap limpahan air hujan. Sehingga, makhluk hidup bisa memperoleh sumber air tawar yang bersih untuk kebutuhan sehari-hari, seperti mandi, minum, dan mencuci.
Bukan hanya itu, air yang diserap oleh pepohonan juga bisa menyuburkan tanah karena meningkatnya kandungan mineral.
Dapat disimpulkan bahwa fungsi hutan terkait siklus air paling tidak ada 3 macam, yaitu:
- Sebagai tempat resapan air.
- Membantu meningkatkan cadangan air tanah.
- Membantu ketersediaan air tawar bagi semua makhluk hidup, seperti hewan dan manusia.
Itulah beberapa fungsi hutan yang sangat penting bagi kehidupan di Bumi. Baik hutan dan siklus air harus dijaga keberlangsungannya demi ketersediaan air bagi semua.
