AIRKAMI.ID, Dampak banjir di Desa Banjarsari, Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan menyebabkan air sumur yang selama ini menjadi sumber air bersih bagi warga tercemar lumpur. Sudah pasti air dari sumur tersebut tidak dapat digunakan seperti biasanya.
Akibatnya, warga Desa Banjarsari mengalami krisis air bersih, sehingga kegiatan sehari-hari seperti mandi, mencuci, minum dan lainnya menjadi terganggu.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga terdampak banjir harus meminta air bersih kepada warga dari desa lain. Warga mengangkut air bersih memakai jerigen dari desa tetangga untuk dibawa ke rumah.
Dengan air bersih terbatas, hasil meminta tetangga desa, warga terdampak banjir harus benar-benar menggunakan air bersih dengan hemat. Air bersih tersebut harus dibagi untuk kegiatan mandi, mencuci, minum dan keperluan lainnya.
Sampai saat ini, air sumur milik warga terdampak banjir belum bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari.
Rita (42), warga Desa Banjarsari pada hari Sabtu (11/3/2023),mengatakan bahwa penyebab air sumur warga Desa Banjarsari tercemar lumpur lantaran banjir lebih tinggi dari cincin sumur yang menyebabkan air lumpur masuk ke dalam sumur.
Meski banjir sudah surut, tetapi sumur warga Desa Banjarsari masih dipenuhi lumpur yang menjadikan warga masih kesulitan memperoleh air bersih.
Sekarang ini yang paling dibutuhkan warga terdampak banjir adalah air bersih, karena kalau hanya mengandalkan dengan meminta dengan warga desa tetangga itu sangat terbatas.
Pemkab Lahat bersama PDAM setempat sebaiknya mempertimbangkan untuk memperluas layanan jaringan air bersih di Desa Banjarsari dan juga desa-desa lainnya yang belum terjangkau agar akses air bersih lebih terjamin dan berkelanjutan bagi warga Kabupaten Lahat.
