Air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi seluruh makhluk hidup di muka bumi ini. Namun banyak faktor yang mempengaruhi ketersediaan air bersih.
Paling tidak ada lima faktor yang dapat mempengaruhi ketersediaan air di suatu daerah, yaitu iklim, geologi, polusi, abstraksi, dan infrastruktur.
1. Iklim
Iklim sangat mempengaruhi ketersediaan air bersih di suatu daerah. Misalnya, di daerah yang memiliki iklim dengan curah hujan tinggi, umumnya mempunyai ketersediaan air yang melimpah. Sedangkan daerah dengan curah hujan rendah, sering kali mengalami kekurangan persediaan air.
2. Geologi
Geologi Akuifer merupakan salah satu faktor ketersediaan air bersih yang penting bagi sebuah daerah. Geologi Akuifer adalah batuan geologi yang dapat menampung air dan kemudian keluar ke permukaan tanah sebagai mata air. Misalnya Arab adalah negara yang memiliki curah hujan rendah, namun batuan akuifer dapat memberikan pasokan air bersih kepada penduduknya.
3. Polusi
Polusi air adalah penyebab tercemarnya air yang bersih sehingga tidak bisa dikonsumsi. Polusi air dapat berupa sampah, limbah, ataupun minyak yang masuk kedalam air bersih. Ini membuat air tersebut beracun jika dikonsumsi, kemudian mengakibatkan berkurangnya ketersediaan air bersih. Polusi air membunuh organisme air membuat air tersebut mengandung banyak bangkai yang semakin memperparah pencemarannya.
4. Abstraksi
Abstraksi air adalah penggunaan air tanah untuk memenuhi kebutuhan pasokan air. Abstraksi air yang berlebihan dapat mengurangi ketersediaan air, karena air yang masuk ke dalam akuifer tidak mampu mengganti air yang diambil. Abstraksi air tanah yang berlebihan juga menyebabkan tanah menjadi kosong dan berakhir pada penurunan permukaan tanah. Misalnya Jakarta mengalami penurunan tanah 25 cm per tahunnya.
5. Infrastruktur
Infrastruktur seperti pompa dan pipa untuk mengalirkan air dari suatu daerah ke daerah lainnya. Kurangnya infrastruktur menyebabkan beberapa daerah tidak mendapat pasokan air bersih yang cukup.
Kemiskinan menyebabkan penduduk tidak mampu membangun akses untuk mendapatkan air bersih. Sehingga penduduk hanya dapat menggunakan air kotor sebagai sumber airnya, padahal air kotor itu mengundang berbagai macam penyakit.
Itulah beberapa faktor yang mempengaruhi ketersediaan pasokan air bersih bagi masyarakat pada umumnya.
