Bertahun-Tahun Warga Batee Alami Krisis Air Bersih

Krisis Air Warga Batee
Bertahun-Tahun Warga Batee Alami Krisis Air Bersih. Foto sinarpidie.co/Firdaus

AIRKAMI.ID – Batee adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Pidie, Aceh yang mengalami krisis air bersih selama bertahun-tahun. Beberapa wilayah di Pidie yang tidak mempunyai akses air bersih yaitu di daerah Gampong Aron, Pulo Bungong, Bintang Hu, Neuheun, Teupin Jeue, dan Meucat.

Pada Oktober 2022, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berupaya meningkatkan kapasitas Instalasi Pengolahan Air (IPA), dari 20 liter air per detik menjadi 50 liter per detik, di Kecamatan Garot.

Selain itu, Kementerian PUPR juga membangun jaringan perpipaan sistem penyediaan air minum (SPAM) Garot untuk melayani pelanggan PDAM Pidie di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Delima, Grong-Grong, dan Batee.

Proyek peningkatan IPA di Garot dikerjakan oleh PT Apro Megatama dengan nilai kontrak senilai Rp 21,6 miliar, dan pembangunan jaringan perpipaan dikerjakan oleh PT Koga Brothers dengan nilai kontrak sebesar Rp 20,7 miliar.

Namun demikian, pada kenyataannya warga Batee belum bisa juga menikmati layanan akses air PDAM Pidie.

Direktur PDAM Pidie, Drs Ridwan, mengungkapkan bahwa SPAM Garot masih sebatas beroperasi untuk melayani pelanggan di Delima, Grong-Grong, dan Pidie.

Untuk Kecamatan Batee, para pelanggan belum dihubungkan ke SPAM Gesrot yang baru. Pihak PDAM Pidie masih memeriksa apakah pipa yang lama masih layak digunakan atau tidak.

Pihak PDAM Pidie seharusnya memberikan penjelasan dari awal bagi para pelanggan di Batee, karena mereka tahunya proyek SPAM Garot sudah berjalan.

Bagaimana pun juga air bersih adalah kebutuhan dasar bagi masyarakat Batee. Dalam situasi apapun air bersih harus tersedia dalam jumlah cukup. Krisis air bersih yang terjadi ini tentu harus menjadi perhatian lebih bagi PDAM Pidie demi terjaminnya hak air bersih warga.