3 Fakta Miris Jakarta yang belum kamu Tahu

3 Fakta Miris Jakarta yang belum kamu Tahu
3 Fakta Miris Jakarta yang belum kamu Tahu

Jakarta adalah Kota Metropolitan, dengan gemerlap lampu dari gedung pencakar langit di kawasan bisnis Sudirman dan Thamrin di malam hari. Di balik gemerlapnya cahaya di Ibu Kota, siapa sangka terdapat hal miris yang tak nampak dalam layar kaca, salah satunya yaitu Jakarta masih kekurangan air bersih.

Syarat utama keberlangsungan kehidupan di kota adalah tersedianya air bersih yang layak, untuk memenuhi kebutuhan dasar warganya. Tapi apabila melihat fakta di lapangan, 40 persen warga Jakarta tak punya air bersih layak, aman, dan terjangkau untuk dikonsumsi. 

Di balik gemerlapnya Jakarta yang mempesona, ada tiga hal yang membuat miris kita semua. Berikut rinciannya: 

  1. Banyak Warga Jakarta Masih Kekurangan Air Bersih

Akar masalah dari warga Jakarta kekurangan air bersih adalah cakupan layanan air pipa yang masih rendah untuk ukuran kota besar, yakni di kisaran 65 persen. Belum ditambah dengan tingkat kebocoran pipa yang masih menyentuh di angka 40 persen.  

Selama tidak ada itikad baik dari Pemprov DKI Jakarta dan PAM Jaya untuk terus meningkatkan cakupan layanannya, maka persoalan air bersih di Jakarta tidak akan pernah selesai.

  1. Jakarta Terancam Tenggelam

Faktor utama penyebab tenggelamnya Jakarta adalah penggunaan air tanah yang melebihi batas, terutama oleh gedung pencakar langit dan di daerah pesisir Ibu Kota. 

Melalui Pergub No. 93 Tahun 2021, tentang larangan penggunaan air tanah, pihak Pemprov DKI Jakarta harus mampu menegakkan aturan tersebut agar penurunan muka tanah Jakarta bisa dicegah. 

Sebagai pihak pengelola layanan air bersih di Jakarta, dalam hal ini PAM Jaya, harus mampu menyediakan air bersih bagi warga agar tidak lagi menggunakan air tanah. 

  1. Air Tanah di Jakarta sudah Terkontaminasi Bakteri E.Coli

Berbeda dengan gedung pencakar langit yang mampu mengebor 100-200 meter untuk mengambil air tanah dari akuifer agar terbebas dari bakteri E.coli, warga biasa hanya mampu mengambil air tanah dengan kedalaman 15-20 meter.

Baca Juga : Ironi! Warga Pusat Jakarta Alami Kesulitan Air Bersih

Hal ini tentu bahaya karena dengan kedalaman belasan meter, air tanah yang didapat justru terkontaminasi bakteri. Apabila sampai dikonsumsi untuk keperluan sehari-hari, tentu dapat mengancam kesehatan dan menimbulkan berbagai penyakit. 

Ketiga permasalahan tentang fakta miris Jakarta sebenarnya dapat diatasi jika Pemprov DKI Jakarta dan PAM Jaya mampu meningkatkan cakupan layanan air pipa di Jakarta menjadi 100 persen, agar warga Ibu Kota tidak kesusahan lagi untuk mendapatkan air bersih.