UNESCO Sebut Covid-19 Berisiko Memunculkan Krisis Air

UNESCO Sebut Covid-19 Berisiko Memunculkan Krisis Air
UNESCO Sebut Covid-19 Berisiko Memunculkan Krisis Air

Pimpinan dan Spesialis Program Senior untuk Ilmu Lingkungan dan Air dari Biro Ilmu Pengetahuan UNESCO Asia dan Pasifik, Hans Dencker Thulstrup menyatakan dampak dari virus Covid-19 tak hanya berisiko pada kesehatan masyarakat, pandemi juga berdampak terhadap lingkungan, khususnya bisa memunculkan terjadinya krisis air bersih.  

Hans Dencker Thulstrup berbicara saat membuka acara seminar bertajuk ‘Valuing Water for A Stronger Pandemic Recovery’ yang dipantau dari Jakarta, Selasa, 20 April 2021.

Acara tersebut digelar secara virtual dan bertujuan untuk memperingati Hari Air Dunia pada tahun 2021. 

Menurut Hans, akses air bersih yang merata merupakan hak dasar manusia. Mengingat sumber daya air begitu penting tak hanya untuk bertahan hidup, namun juga karena peran penting yang dimiliki terhadap peradaban manusia dalam berbagai konteks, termasuk dalam aspek sosial dan kebudayaan.

“Air merupakan sumber daya paling berharga, ini adalah emas biru dan lebih dari dua miliar orang tidak memiliki akses langsung atas air,” kata Hans mengutip pernyataan Direktur Jenderal UNESCO dalam peluncuran laporan pengembangan air yang dilakukan secara tahunan.

Pada saat yang sama, dampak pandemi COVID-19 telah menjadi pengingat akan pentingnya akses terhadap sanitasi dengan air dan fasilitas kebersihan.

Selain itu, pandemi juga secara tak langsung mengingatkan kita terhadap begitu banyaknya orang yang masih belum memiliki akses terhadap hal tersebut.

“Efek pandemi COVID-19 di kawasan, di Asia dan Pasifik juga mengingatkan kita bahwa sanitasi air dan kesehatan masyarakat serta lingkungan yang menunjang kita begitu terhubung,” lanjut Hans. 

Lebih lanjut, Hans menekankan perlunya kontribusi dari semua pihak untuk memastikan bahwa kepahaman mengenai nilai dan peran penting sumber daya air dapat dimiliki oleh masyarakat.

Artikel Lainnya  Musim Kemarau! 6 Kecamatan di Bangkalan Mengalami Kekeringan

Pandemi Covid-19 mengingatkan kita semakin vitalnya air bersih. Jika selama ini faktanya kondisi ketersediaan air bersih memburuk, namun di saat bersamaan banyak warga bersikap seolah-olah tidak ada masalah dengan air bersih ini.

Baca Juga: 5 Faktor Utama Penyebab Terjadinya Krisis Air Bersih

Maka solusinya diperlukan kesadaran semua pihak bahwa ada kegentingan dengan ketersediaan air bersih ini.

Ihwal kegentingan krisis air bersih harus dipahami sejak dini oleh pemerintah. Pemerintah sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap ketersediaan air bersih sesuai amanat Undang-Undang harus melakukan langkah-langkah strategis, baik jangka pendek maupun jangka panjang untuk mengantisipasi krisis air yang bisa saja jadi makin memburuk.