Tanpa Disadari, Kondisi Pipa Pengaruhi Kualitas Air Loh..

Tanpa Disadari, Kondisi Pipa Pengaruhi Kualitas Air Loh..
Tanpa Disadari, Kondisi Pipa Pengaruhi Kualitas Air Loh..

Mengonsumsi air dari keran bukan hal yang aneh di sejumlah negara. Walaupun Indonesia belum termasuk di dalamnya, namun kehadiran berbagai filter air yang mengklaim mampu menghilangkan semua bakteri dan virus, membuat banyak masyarakat bisa menikmati hal tersebut.

Selain dari kualitas filter, pemilihan pipa air yang dipakai untuk mengalirkan air minum tersebut ke keran juga mempunyai peran penting.

Sebab, pemakaian jenis pipa yang cocok untuk instalasi air bersih dan berkualitas bagus bisa mengurangi resiko air kembali terkontaminasi saat mengalir ke keran dari alat filter.

 

Deputi Kepala LPK/ General Manager System Certification and Business Development IAPMO, Rista Aristiteka Dianameci mengatakan, di Indonesia, pipa yang dipakai untuk saluran air bersih/air minum yaitu pipa plastik/polimer. 

Pipa plastik yang dipakai oleh PDAM untuk Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)  merupakan jenis HDPE, sementara pipa saluran air bersih/minum yang dipakai pada rumah tangga adalah jenis PVC.

Menurut Rista, untuk menjaga kualitas air bersih/minum, maka pipa yang dipakai juga harus mempunyai kualitas memenuhi SNI (Standar Nasional Indonesia).

Rista mengatakan bahwa pipa ber-SNI pipa mempunyai standar bahan baku, standar mekanik dan fisika yang mempengaruhi kekuatan dari pipa serta standar migrasi logam berat dan spesifik serta kualitas air menurut Permenkes No. 492 tahun 2010 saat pipa dipakai untuk mengalirkan air.

Beberapa SNI Pipa Plastik juga memakai acuan pada standar internasional yakni ISO sehingga diharapkan produk pipa plastik nasional bisa bersaing dengan produk dari luar negeri.

Baca Juga: Air Tanah Jakarta Tercemar, Saatnya Pindah ke Air Pipa

Artikel Lainnya  Investor Asing Lirik Pengelolaan Air Bersih di Samarinda

Sesudah memilih pipa yang tepat, langkah berikutnya adalah memperhatikan pemasangannya terutama pada lokasi sambungan. Bagian ini adalah lokasi rentan terjadinya kebocoran dan juga membuat air terkontaminasi yang akhirnya merusak rasa.

Pada saat menyambung pipa,  pasti akan memakai lem dan lem ini yang ternyata membuat air terkadang terasa aneh saat dikonsumsi. Karena lem mengandung bahan kimia yang cukup kuat, sehingga sedapat mungkin jangan terkena kontak langsung dengan air.

Sayangnya di Indonesia kesadaran untuk menggunakan pipa yang sesuai standar masih rendah. Mungkin bisa dimulai dari PDAM untuk menggunakan pipa baru yang sesuai standar.