Sulitnya mendapat air bersih menjadi temuan Carolene dan tim representatif Jakarta Intercultural School (JIS) saat kunjungan ke Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 2019. Saat itu Carolene sedang mengerjakan proyek akses kesehatan atau klinik berjalan.
Menemukan fakta lain dalam kunjungan ke NTT tersebut, Carolene yang merupakan siswa Kelas XII JIS itu pun mengajak teman-temannya untuk memberikan bantuan seadanya bagi masyarakat NTT untuk mendapatkan akses air bersih lebih luas.
Bak gayung bersambut, Carolene yang ketika kembali ke NTT sedang mengerjakan proyek pembangunan pascabanjir, bertemu dengan organisasi Solar Chapter.
Organisasi itu fokus pada membantu masyarakat untuk mendapatkan akses ke air bersih. Carolene pun berkolaborasi mengusung program Water For Fatoin.
Warga Fatoin di Nusa Tenggara Timur, memiliki jumlah penduduk 800 orang yang tersebar di beberapa dusun. Mayoritas mereka bekerja sebagai petani dan peternak.
“Ironisnya, mereka yang setiap harinya bekerja dan menggantungkan hidupnya ke bertani dan beternak, justru kekurangan akses air bersih di kesehariannya,” ujar Carolene.
Tahap awal memulai proyek itu, Carolene dan teman-teman bersama Solar Chapter membuat proposal kegiatan dan pengajuan sponsor untuk donasi dan lainnya. Dengan kerja keras, akhirnya terkumpul sesuai target.
Baca Juga : Ini Alasan Utama Krisis Air Bersih Selalu Terjadi di NTT
Menginjak September 2021, Carolene dan timnya mewakili JIS pergi ke Fatoin, NTT untuk merealisasikan dan membuat proyek air bersih tersebut menjadi kenyataan.
