Masyarakat perlu mewaspadai bahwa terdapat beberapa penyakit yang timbul jika kekurangan air bersih. Tanpa akses air minum yang bersih, menurut Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO), 3.800 anak meninggal tiap hari oleh penyakit.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan 2 miliar manusia per hari terkena dampak kekurangan air di 40 negara, dan 1,1 miliar tak mendapat air yang memadai.
Ada lima kategori utama penyakit menular akibat kekurangan air bersih beserta jenis-jenis penyakitnya.
- Penyakit yang Ditularkan Lewat Air (Water-borne Diseases)
Jenis penyakit ini ditularkan lewat konsumsi air yang terkontaminasi virus atau bakteri. Beberapa jenis penyakit water-borne adalah kolera, tifoid, disentri, gastroenteritis, dan hepatitis.
Penyakit akibat konsumsi air terkontaminasi biasanya menyebabkan diare karena adanya infeksi saluran cerna (usus) oleh parasit. Selain itu, diare juga bisa menyebabkan demam, kram, mual, dehidrasi, dan penurunan berat badan.
- Penyakit Karena Kurangnya Air Untuk Menjaga Kebersihan Diri (Water-washed Diseases)
Jenis-jenis penyakit akibat kurang air bersih untuk menjaga kebersihan diri, di antaranya adalah infeksi pencernaan, seperti infeksi shigella yang menyebabkan disentri.
Berikutnya penyakit kulit menular, seperti kudis, frambusia, kusta, infeksi kulit, dan bisul. Kemudian penyakit mata, seperti trakoma dan konjungtivitis virus.
Baca Juga : Apa Saja Tindakan Manusia yang Mengakibatkan Krisis Air?
- Penyakit Dari Organisme yang Hidup di Air (Water-based)
Penyakit akibat kekurangan air bersih juga bisa disebabkan oleh organisme yang berada di dalam air, misalnya cacing. Beberapa penyakit tersebut, antara lain schistosomiasis atau penyakit akibat infeksi parasit cacing trematoda, dan dracunculiasis atau infeksi dracunculus medinensis (cacing guinea).
