AIRKAMI.ID, Jakarta krisis air bersih, apa yang harus diperbuat? Jakarta sebagai kota metropolitan idealnya mempunyai ketahanan air yang baik. Namun pada kenyataannya, krisis air bersih masih saja terus terjadi di beberapa titik wilayah Jakarta.
Menurut laporan yang dikeluarkan oleh Pemprov DKI Jakarta tahun 2022, persentase rumah tangga yang mempunyai akses terhadap layanan sumber air minum layak dan berkelanjutan mencapai sekitar 97,93 persen, sementara cakupan layanan air bersih hanya mencapai sekitar 65,41 persen.
Kondisi ini menjadi penting untuk diperhatikan guna menjaga ketahanan air di Jakarta. Untuk meningkatkan ketahanan air di Jakarta, Pemprov DKI Jakarta bersama dengan PAM Jaya harus mampu meningkatkan cakupan layanan air bersih menjadi 100 persen, yang ditargetkan dapat dicapai pada tahun 2030.
Paling tidak ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk memenuhi target tersebut. Pertama adalah meningkatkan kapasitas produksi air bersih di Jakarta, di mana saat ini masih defisit sekitar 4 ribu liter per detik.
Ke depan perlu dipikirkan untuk meningkatkan kualitas air sungai dengan mengkampanyekan gerakan masyarakat secara masif untuk membebaskan sungai dari sampah.
Kedua, membangun jaringan pipa baru ke wilayah yang belum terlayani air bersih perpipaan. Proyek ini akan dilakukan mulai tahun ini dengan memasang 7000 km pipa baru di seluruh wilayah Jakarta.
Ketiga, menurunkan angka kebocoran air pipa yang masih tinggi di Jakarta, yaitu sekitar 40 persen. Ada baiknya langkah ini melibatkan Kepolisian Republik Indonesia, karena kemungkinan besar ada unsur pidana yang perlu ditangani secara hukum.
Itulah beberapa hal yang harus dilakukan untuk meningkatkan ketahanan air di Jakarta. Pada intinya, jika ketahanan air baik, maka krisis air bersih tidak akan terjadi lagi di Jakarta.
Jangan sampai ketinggalan update artikel terbaru tentang masalah dan solusi air bersih kini ada di Google News & Index Berita – Airkami.id
