Air Bersih Sulit, Pekerjaan Warga Penjaringan Terganggu

Air Bersih Sulit, Pekerjaan Warga Penjaringan Terganggu
Air Bersih Sulit, Pekerjaan Warga Penjaringan Terganggu

Kesulitan air bersih yang dialami warga Penjaringan membawa dampak buruk, bukan hanya masalah kesehatan terganggu namun juga menghambat pekerjaan. Waktu yang seharusnya dipakai untuk bekerja terbuang hanya karena antri untuk memperoleh air bersih.

Susahnya air bersih ini disebabkan layanan pasokan air bersih dari perusahaan pengelola air PT PAM Palyja tidak mengalir lancar seperti biasanya, bahkan kerap kali mati total.

Salah satu faktor penyebab pelanggan resmi sulit untuk memperoleh air bersih adalah maraknya pencurian air yang menyebabkan tingkat kebocoran air di Jakarta masih tinggi, yaitu dalam kisaran 40-an persen. Pencurian air ini biasanya untuk keperluan bisnis dan rumah tangga.

Demi mencukupi keperluan air bersih bagi warga Penjaringan, PT PAM Palyja memasok air bersih dengan memakai truk tangki. Kemudian, air itu ditampung ke dalam drum terlebih dulu sebelum warga mengambilnya untuk dibawa ke rumah masing-masing.

Nashir (51), warga Penjaringan mengatakan bahwa waktu yang harusnya dapat dimanfaatkan untuk bekerja terbuang karena antri untuk memperoleh air bersih. Bahkan untuk menunggu datangnya air saja diperlukan waktu kira-kira 2 jam. Belum lagi masih perlu waktu untuk memindahkan air dari tempat dropping ke tempat tinggalnya.

Baca juga: Dear Pemprov Jakarta, Warga Penjaringan Minta Air Bersih

Seperti warga lainnya, sebelum truk tangki tiba, Nashir meletakkan jerigen di pinggir jalan raya ketika pagi hari. Setelah air tiba, ia pun akan mengantri bersama warga lainnya. Tidak jarang sesama warga berebut untuk mengambil air yang kerap kali memicu terjadinya keributan kecil.

Nashir yang bekerja sebagai pedagang ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Muara Angke sering kehilangan waktu untuk mendapatkan air bersih, tentu saja membawa dampak menurunnya penghasilan.

Artikel Lainnya  Akses Air Bersih Lancar, Solusi Atasi Stunting di Pedesaan

Bapak dengan tiga anak ini, belum juga tahu mengapa air dari PT PAM Palyja mati, sementara setiap bulan tetap harus keluar uang untuk biaya tagihan langganan air. Air memang kadang-kadang mengalir, namun rasanya asin, warnanya hitam dan berbau busuk.

Air bersih kadang-kadang mengalir saat dini hari dengan volume sangat kecil, sehingga butuh waktu lama hanya untuk mengisi bak mandi penuh.

Menurut Nashir, supaya tidak berlarut-larut dia berharap supaya instansi terkait secepatnya melakukan langkah-langkah untuk menjadikan air kembali mengalir.

Dia juga menyerukan bahwa air adalah kebutuhan nomor satu, repot jika tidak ada air, dampaknya kemana-mana, termasuk pendapatan yang bisa menurun.