AIRKAMI.ID, Warga Kabupaten Bojonegoro harus waspada dan bersiap menghadapi kemungkinan terjadinya kekeringan karena musim kemarau di tahun ini.
Hal tersebut disampaikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, berdasarkan hasil pengamatan cuaca yang dilakukan oleh Badan Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Timur dalam konferensi pers secara daring, pada hari Jumat (17/3) siang.
Kemungkinan besar musim kemarau akan datang lebih awal dari biasanya, yakni di Dasarian I-III Bulan April 2023.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bojonegoro, Ardhian Orianto kepada wartawan, Minggu (19/3/2023), mengatakan bahwa sebanyak 21 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro akan terdampak yakni Kecamatan Balen, Baureno, Bojonegoro, Dander, Gayam, Kalitidu, Kanor, Kapas, Kasiman, Kedewan, Kepohbaru, Malo.
Selanjutnya Kecamatan Margomulyo, Ngambon, Ngasem, Ngraho, Padangan, Sekar, Sumberejo, Tambakrejo dan Kecamatan Trucuk.
Jadi total sebanyak 21 kecamatan terdampak ada di Dasarian I-III Bulan April, sementara pada Dasarian I-III Bulan Mei ada beberapa kecamatan terdampak.
Menurut hasil amatan BMKG, musim kemarau akan datang lebih awal dengan sifat kemarau lebih panjang dan lebih kering. Diperkirakan puncak kemarau akan terjadi pada Agustus 2023.
Masyarakat Bojonegoro, terutama warga yang tinggal di 21 kecamatan harus waspada saat menghadapi musim kemarau tahun ini, yang kemungkinan memicu kekeringan yang bisa saja menyebabkan ketersediaan air menipis.
Pemkab Bojonegoro bersama dengan PDAM Bojonegoro harus memastikan bahwa pasokan air bersih perpipaan bagi pelanggan dapat berjalan lancar. Kesiapan PDAM Bojonegoro menjadi kunci bagi warga untuk tetap memperoleh air bersih meskipun musim kemarau memang datang lebih awal.