AIRKAMI.ID, Ratusan warga di Kelurahan Tanah Lemo, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, mengalami krisis air bersih sejak akhir tahun 2021 hingga saat ini.
Menurut warga, kondisi ini mulanya hanya terjadi di satu lingkungan. Seiring berjalannya waktu, krisis air terjadi meluas hampir separuh warga di Kelurahan di Tanah Lemo.
Pada awalnya yang terdampak air bersih hanya di Lingkungan Tanah Lemo, kemudian meluas ke lingkungan lainnya, ujar Rahmadi, warga Lemo-lemo.
Warga di daerah tersebut terpaksa membeli air dengan harga mahal. Dalam satu kubik, warga harus mengeluarkan uang sebesar Rp 50 ribu.
Untuk mencukupi kebutuhan air sehari-hari, warga harus mengeluarkan biaya ratusan ribu rupiah hingga Rp 1 juta. Padahal jika memakai air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), warga hanya mengeluarkan biaya puluhan ribu rupiah per bulan.
Warga pun sudah menyampaikan keluhan ini kepada Direktur PDAM Bulukumba, Andi Nurjaya. Tetapi hingga saat ini, belum ada solusi bagi warga Tanah Lemo.
Direktur Andi Nurjaya mengatakan bahwa tidak lancarnya air lantaran pasokan listrik tidak mampu menarik mesin pompa air milik PDAM untuk masyarakat di wilayah tersebut.
Kapasitas daya listrik yang tersedia hanya 60 ribu Ampere. Sementara, mesin pompa air PDAM yang ada di lokasi sumber air memerlukan daya hingga 105 ribu Ampere. Saat ini, PDAM Bulukumba sedang dalam proses melakukan penambahan daya.
Air bersih adalah salah satu kebutuhan dasar bagi warga Tanah Lemo Bonto, apapun alasannya, pihak PDAM Bulukumba harus mampu menyelesaikan permasalahan krisis air bersih secepatnya. Jangan sampai warga yang sudah membayar iuran bulanan malah hak air bersihnya tidak terpenuhi sama sekali.