Miris! Bertahun-tahun, Warga Kasemen Hadapi Krisis Air Bersih

Warga Kasemen Hadapi Krisis Air Bersih
Warga Kasemen Hadapi Krisis Air Bersih, foto: Foto: Antara/Weli Ayu Rejeki

AIKRAMI.ID, Sebagian warga yang tinggal di Kecamatan Kasemen, Kota Serang mengalami krisis air bersih. Mirisnya, mereka telah mengalami ini selama bertahun-tahun. Lokasi Kecamatan Kasemen yang berada di garis pantai menyebabkan air tanah terasa payau akibat intrusi air laut.

Alih-alih menggunakan air sumur, warga setempat mengandalkan air sungai yang keruh kecoklatan. Selebihnya, bagi warga yang mampu akan membeli air untuk kebutuhan sehari-hari.

Ali Ahmad, warga di Kelurahan Terumbu mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan air  sehari-hari harus berjalan kaki setiap pagi dan sore mengambil air payau dari mushola. Air itu digunakan untuk mencuci baju dan piring.

Sedangkan untuk keperluan masak dan minum, Ali Ahmad harus membeli air isi ulang sebesar Rp.4000 per galon. Ketika tidak mempunyai uang, Ali dan keluarga terpaksa akan mengonsumsi air payau dari mushola.

Pernah sehabis pulang kerja, Ali  minum air payau yang belum dimasak. Tidak lama kemudian Ali mengalami sakit perut semalaman.

Ali adalah buruh pengangkut batu bata dengan upah harian sebesar Rp25 ribu. Dengan penghasilan tersebut, setengahnya habis hanya untuk membeli air isi ulang.

Kondisi yang sama juga dialami oleh warga di Kampung Kilasah Satu. Warga masih memanfaatkan air sungai yang keruh untuk keperluan mandi dan mencuci pakaian.

Warga Kecamatan Kasemen terpaksa harus menggunakan air sungai karena minimnya fasilitas dan ketersediaan air bersih. Undang, warga di Kampung Kilasah Satu, mengatakan air sumur yang ada di rumahnya payau.

Pemkot Serang bersama dengan PDAM Kota Serang harus mampu mengakhiri penderitaan warga Kasemen yang sudah lama mengalami kesulitan air bersih.

Jika perlu pihak Pemkot Kota Serang berkoordinasi dengan pemerintah pusat guna memberikan subsidi bagi warga yang ingin memperoleh sambungan akses air bersih, mengingat keterbatasan ekonomi warga.