Warga di Jalan Lodan Raya Gang Madrasah Kampung Bandan, Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara sudah seminggu lebih mengalami krisis air bersih.
Salah satu warga terdampak, Tapan Bagus Raharjo (43) mengatakan sudah berminggu-minggu tidak bisa mendapat air bersih.
Tapan juga mengatakan, dia bahkan harus mengeluarkan uang lebih untuk mendapatkan air bersih.
“Enggak ngalir, yang mati air PAM Palyja. Sudah ada kurang lebih satu bulan,” ujar Tapan, Kamis (23/12/2021).
Dia juga memaparkan, dia dan keluarga sangat kesulitan untuk mendapatkan air bersih.
“Kita konsumsi air bersih susah. Air sumur nyala tapi kita pakai air isi ulang, kebetulan satu minggu kemarin baru sekali doang ngalir, itu pun tengah malam jam 2 sampai jam 5,” ujarnya.
Selain Tapan, Sumarni (59), warga RT 13 RW 02 ini merasakan hal yang sama. Sumarni mengaku sudah tidak mendapat pasokan air bersih selama seminggu. Susahnya air bersih membuat Sumarni juga harus menguras dompetnya untuk membeli air isi ulang.
“Enggak ngalir berapa hari, hampir seminggu. Tadinya ngalir, tapi air ini lama enggak ngalir. Akhirnya terpaksa beli air isi ulang. Sehari bisa dua galon, Rp12.000. Ya keberatan lah, orang enggak kerja, sementara air sangat dibutuhkan,” tutur Sumarni.
Pengurus di RW 02, Kelurahan Ancol, Kasno mengungkapkan hampir di semua RW 02 mengalami krisis air bersih.
Dia juga menyebut, alasan air bersih susah bagi warga Ancol dikarenakan adanya perbaikan saluran pipa di saluran Jakarta Barat dan Jalur Gudang Jakarta Utara.
Baca Juga: Tuvalu Aware Negaranya Akan Tenggelam, Kalau Indonesia?
Warga Ancol, lanjut Kasno, berharap krisis air yang sudah terjadi sejak lama ini bisa segera diatasi oleh pemerintah setempat.
Menurut Kasno, hal yang paling menyedihkan selain warga dirugikan membeli air isi ulang, warga juga harus tetap bayar tagihan air.
“Harapannya sebagai warga bila ada hal begini dari pihak Palyja laporan jadi bisa mengantisipasi dulu,” pungkasnya.