Sebanyak delapan Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di di Jalan WR. Monginsidi 2, Kelurahan Kelapa Lima, Kelapa Lima, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami krisis air bersih. Sialnya, rumah mereka tidak jauh dari rumah pribadi Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat.
Tidak ada pilihan, mereka terpaksa menggunakan air dari kebocoran pipa PDAM Kota Kupang di dekat tempat tinggal mereka. Sebanyak tujuh Kepala Keluarga (KK) memakai air untuk mencuci pakaian dan menyiram tanaman.
Bahkan, terdapat satu KK yang mengandalkan air bocoran itu untuk mencukupi kebutuhan primer, yaitu untuk keperluan minum, masak, dan mandi.
Marten Faikusa, warga setempat mengatakan bahwa sudah dua minggu warga mengandalkan air dari kebocoran pipa PDAM untuk kebutuhan sehari-hari. Itu pun air mengalir tidak menentu, kadang 2-3 hari baru mengalir kembali. Biasanya, air akan mengalir pada petang hari.
Maria (53), warga setempat mengaku terpaksa menggunakan air PDAM yang bocor untuk kebutuhan sehari-hari. Wanita paro baya tersebut tidak mempunyai cukup uang untuk membeli air.
Maria tidak mempunyai bak penampung. Jika air mengalir, Maria akan menampung di drum dan bokor. Jika air tidak mengalir biasanya akan mengambil dari tetangga.
Warga yang lain, Blandina Binsasi mengatakan air yang bocor tersebut sayang apabila tidak dimanfaatkan. Bagi warga, adanya air dari pipa PDAM yang bocor itu mengurangi pengeluaran untuk membeli air. Blandina Binsasi mengambil air tersebut untuk mencuci pakaian.
Bagi warga yang mampu, selain memanfaatkan air kebocoran dari pipa milik PDAM tersebut, akan membeli air tangki yang akan ditampung di bak.
Daerah NTT secara umum memang masih sering mengalami krisis air bersih, meski daerah tersebut masuk wilayah perkotaan. Pemerintah baik level provinsi maupun kabupaten atau kota harus sudah saatnya fokus memprioritaskan pembangunan sektor air bersih.
PDAM setempat harus mendapat dukungan yang besar dari pihak terkait, termasuk anggaran yang cukup untuk meningkatkan kualitas layanannya agar bisa menjangkau warga yang belum mendapatkan air bersih.