Selain Pesisir Jakarta, Wilayah Ini Juga Terancam Tenggelam!

Selain Pesisir Jakarta Wilayah Ini Juga Terancam Tenggelam
Selain Pesisir Jakarta Wilayah Ini Juga Terancam Tenggelam

Isu Jakarta tenggelam memang lagi hangat diperbincangkan oleh publik. Bahkan beberapa ahli juga menyebut, selain Jakarta ternyata beberapa kota pesisir di Indonesia ada kemungkinan terancam tenggelam, termasuk pesisir Bekasi.

Persisnya, potensi ancaman tenggelam itu menghantui kawasan pesisir Bekasi di Muara Gembong, Kabupaten Bekasi. 

Salah satu wilayah yang ditengarai menghadapi ancaman abrasi dan kerap terendam air laut adalah Desa Pantai Bahagia di Muara Gembong. Kondisi itupun dibenarkan oleh warga setempat.

Ali, salah satu sesepuh dan warga Desa Pantau Bahagia mengakui adanya situasi yang tidak nyaman sejak tahun 2000-an. Saat itu, air laut masuk ke dalam rumah.

Keadaan di Muara Gembong memang semakin parah menuju arah Pantai Desa Bahagia. Bukan hanya infrastruktur yang buruk, namun mayoritas jalan hanya dapat dilewati kendaraan roda dua.

Tampak terlihat kondisi jalan dan sodetan aliran Sungai Citarum yang makin sempit, kelihatan pula panorama berupa rumah warga di sana yang secara perlahan mulai tenggelam.

Selain air yang terlihat masuk ke dalam rumah, keadaan tanah yang lembab juga menjadi penanda akan adanya ancaman air laut.

Ali mengatakan kalau banjir yang sering diakibatkan oleh rob itu makin parah akibat abrasi. Kondisi itu diperburuk dengan hilangnya kawasan mangrove akibat ulah manusia.

Abrasi antara lain disebabkan oleh kenaikan air laut akibat perubahan iklim dan turunnya muka tanah akibat penggunaan air tanah yang berlebihan.

Untuk menghadapi perubahan iklim telah dilakukan mitigasi secara global, termasuk oleh pemerintah Indonesia. Sementara penggunaan air tanah secara berlebihan dapat dicegah dengan membangun jaringan air bersih perpipaan.

Dari keduanya, pembangunan air bersih perpipaan sangat mendesak untuk segera dilakukan agar wilayah pesisir Bekasi dan juga Jakarta bagian Utara dapat diselamatkan sebelum semuanya terlambat.