
Sebagian besar Bumi kita diselimuti oleh air laut. Sumber kehidupan semua makhluk hidup yang ada di Bumi pun membutuhkan air.
Maka, tidak dapat dipungkiri, air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan di bumi.
Sumber air diperoleh dari air tanah, mata air air sungai, danau, dan air laut.
Sumber air di bumi berasal dari suatu siklus air dengan tenaga matahari dengan sumber panas yang berfungsi untuk menguapkan air.
Air yang berada di darat maupun laut akan menguap oleh panas matahari. Uap kemudian naik berkumpul menjadi awan.
Lalu, awan mengalami kondensasi dan akhirnya mengalami pendinginan sehingga membentuk titik-titik air dan menjadi hujan.
Air hujan yang jatuh ke bumi sebagian meresap ke dalam tanah lalu menjadi air tanah dan mata air, sebagian lain mengalir melalui sungai, sebagian lagi terkumpul dalam danau atau rawa, dan sebagian lagi kembali ke laut.
Manusia sering menghadapi situasi yang sulit karena sumber air tawar sangat terbatas dan terjadi peningkatan kebutuhan.
Bagi masyarakat yang tinggal di daerah pantai, pulau kecil seperti Kepulauan Seribu, Jakarta, air tawar cukup langka.
Sering terdengar ketika musim kemarau mulai datang, masyarakat yang tinggal di daerah pantai atau pulau kecil-kecil mengalami kekurangan air.
Kenyataannya, ada banyak daerah pemukiman yang justru berkembang pada daerah pantai.
Air hujan yang ditampung di bak penampung air hujan (PAH) pun sering tidak dapat mencukupi kebutuhan pada musim kemarau.
Melihat kenyataan semacam itu, manusia berupaya mengolah air asin menjadi air tawar, mulai dari yang menggunakan teknologi sederhana seperti menyuling, filtrasi dan ionisasi (pertukaran ion). Dengan begitu, kebutuhan akan air tawar pun terpenuhi.
Upaya mengolah air asin menjadi air tawar juga menggunakan teknologi canggih.
Salah satunya dengan cara mengandalkan Membran (selaput) semipermeabel, suatu selaput penyaring skala molekul yang dapat ditembus oleh molekul air dengan mudah, namun sulit sekali dilalui oleh molekul lain yang lebih besar dari molekul air.
Baca Juga: Kesulitan Air? Lapor Jakarta Siaga 112
Teknologi pengolahan air asin atau payau ini lebih dikenal dengan sistem osmosis balik (Reverse Osmosis disingkat RO).
Teknologi ini menerapkan sistem osmosis yang dibalik dengan memberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmosis air asin.
Air asin tersebut ditekan supaya melewati membran yang bersifat semi permeabel sehingga molekul yang mempunyai diameter lebih besar dari air akan tersaring.