Airkami.id – Permasalahan dan solusi air bersih di Indonesia sangat penting bagi kesehatan manusia. Namun, populasi manusia yang terus meningkat membutuhkan lebih banyak air, pangan, energi, dan bahan baku sehingga persediaan sumber alam, termasuk air, semakin menipis.
Akhirnya, kita saat ini harus bersaing dengan alam yang juga membutuhkan air untuk menjaga ekosistemnya.
Di sisi lain, Padahal, penyediaan air bersih untuk masyarakat juga memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kesehatan masyarakat.
Sampai saat ini, penyediaan air bersih bagi masyarakat Indonesia masih dihadapkan pada beberapa masalah yang kompleks dan belum dapat sepenuhnya diatasi.
Salah satu masalah yang sering dihadapi saat ini adalah masih rendahnya tingkat penyaluran air kepada masyarakat sehingga berefek pada tingkat kesehatan manusia yang semakin menurun.
Setidaknya, terdapat tiga permasalahan utama krisis air bersih di Indonesia.
a). Pertama, kurangnya kesadaran masyarakat di Indonesia tentang kebersihan lingkungan.
b). Kedua adalah masih banyaknya pencemaran air. Masalah ini kerap muncul sebagai dampak dari pemukiman dan industri, atau penggunaan teknologi yang kurang ramah terhadap lingkungan.
Air pun terkontaminasi mikroorganisme berbahaya termasuk senyawa polutan mikro mutagenik dan karsinogenik, senyawa penyebab kanker, sehingga turut memberikan dampak buruk pada makhluk hidup.
c). Ketiga adalah alokasi anggaran yang ada di daerah yang hendak digunakan untuk meningkatkan pelayanan air bersih dan sanitasi masih sangat minim.
Permasalahan dan solusi air bersih di Indonesia, untuk menanggulanginya diperlukan peran aktif dari pemerintah, sektor swasta, dan kita sebagai masyarakat umum. Berikut adalah hal yang perlu dilakukan.
1). Penetapan hukum yang tegas terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh sektor swasta maupun masyarakat sekitar.
Beberapa pabrik masih “nakal” dalam hal membuang limbah. Alih-alih mengolah atau menetralkan limbah terlebih dahulu, pihak pengelola justru langsung membuangnya ke sungai. Pemerintah seharusnya lebih tegas dalam menindak pelanggaran tersebut.
Tidak hanya pada sektor swasta, tetapi juga pada masyarakat sekitar yang kerap membuang limbah rumah tangga secara sembarangan.
2). Teknologi dalam penyediaan sanitasi dan air bersih perlu dikembangkan.
Mengingat kepadatan penduduk di Indonesia, teknologi level standar tidak bisa betul-betul bekerja efektif pada pengairan.
Kurangnya ruang dan jarak sumber air yang dekat juga menjadi alasan lainnya.
Dalam penyediaan air, melakukan penyebaran sumber daya teknologi ke daerah-daerah lebih efektif daripada pemusatan di satu sektor.
3). Sosialisasi intensif kepada masyarakat.
Pemerintah harus memberikan himbauan terkait beberapa hal penting kepada masyarakat.
Salah satunya adalah pelarangan BAB (buang air besar) di ruang terbuka, terutama sumber-sumber air semisal sungai dan danau.
Selain itu, limbah rumah tangga juga perlu diolah dengan tidak mencampur atau membuang limbah cair bersama benda-benda padat dan cemaran berbahaya.
4). Menanamkan gagasan pentingnya air bersih sejak dini.
Poin terakhir ini juga merupakan tindakan penyuluhan, hanya saja lebih menjurus kepada anak-anak yang berusia lebih muda.
Hal tersebut dapat dilakukan dengan menggaet sekolah-sekolah untuk terus mengedukasi para siswa tentang tema-tema kesehatan, lingkungan, dan kepedulian sosial melalui materi-materi pembelajaran.
Dengan terlibatnya para generasi muda, kita bisa lebih antisipatif terhadap masalah air bersih di masa depan.
Hampir semua aktivitas manusia membutuhkan air. Kebutuhannya adalah sebuah kemutlakan. Air juga hak hidup setiap orang di muka bumi ini.
Memburuknya mutu air akan memperbesar biaya yang harus dikeluarkan dalam memperoleh sumber air bersih dan layak untuk dikonsumsi.
Tak hanya pemerintah, masyarakat juga harus menjaga kebersihan sumber air agar tidak tercemar.