Penyaluran Akses Air Bersih di Jakarta Masih 66 Persen

Penyaluran Akses Air Bersih di Jakarta Masih 66 Persen
Penyaluran Akses Air Bersih di Jakarta Masih 66 Persen

Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya mengungkapkan bahwa, cakupan layanan air bersih di Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta hingga saat ini masih di angka 66 persen.

Artinya, masih ada sekitar 34 persen dari warga Ibu Kota yang belum bisa menikmati layanan air bersih perpipaan. Namun secara perlahan PAM Jaya berusaha untuk terus meningkatkan cakupan layanannya.

Salah satu wilayah yang warganya baru saja dapat menikmati layanan air bersih perpipaan adalah Kamal Muara.

Begitu bahagianya, terlihat wajar jika seorang Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Rukun Warga (RW) 01 Muara Kamal, Rokayah meluapkan rasa syukurnya dengan bersujud.

Rokayah dan warga lainnya merasakan nikmat bebas dari kesulitan air bersih secara bertahap setelah PAM Jaya memulai pipanisasi di Kamal Muara sejak 2021.

Setelah pipa terpasang, sekarang warga sangat terbantu untuk berhemat. Mengingat pengeluaran warga sebelum mengalir air perpipaan sangat besar hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti mencuci, mandi dan memasak.

Menurut hitungan Rokayah,  untuk mencuci dan mandi saja bisa habis uang Rp 75 ribu untuk seminggu. Jadi apabila diakumulasikan, dalam sebulan bisa menggerus pendapatan warga Kamal Muara yang didominasi nelayan itu hingga Rp 300.000 sampai 500.000.

Itu juga airnya keruh seperti teh, karena dipasok dari sumur bor milik warga yang kadang tercampur oleh air laut. 

Namun semuanya sudah berlalu. Pipanisasi kini telah mengakhiri penderitaan krisis air bersih warga Muara Kamal selama bertahun-tahun. 

Melihat apa yang terjadi di Muara Kamal, seharusnya pipanisasi juga bisa diaplikasikan ke seluruh wilayah Jakarta yang belum teraliri air pipa, agar warga Ibu Kota tak perlu lagi kesusahan dan membayar mahal hanya untuk air bersih.