Ketersediaan air bersih bagi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Sinjai menipis. Dampaknya sebagian besar pelanggan di Kabupaten Sinjai mengalami krisis air bersih karena pasokan ke rumah-rumah menjadi terganggu.
Menipisnya ketersediaan air bersih siap distribusi di PDAM Kabupaten Sinjai terjadi sejak minggu kemarin ketika terjadi cuaca ekstrim. Sialnya, cuaca ekstrim ini menyebabkan kekeringan pada dua lokasi sumber utama air bersih, yaitu di Sungai Balantieng dan Sungai Tangka.
Direktur PDAM Kabupaten Sinjai, Nasrullah Mustamin mengonfirmasi kondisi yang kurang baik ini. Kepada awak media Sinjai Info, Nasrullah mengatakan pasokan air dari Sungai Balantieng sejak hari Jumat tidak ada yang masuk ke reservoir PDAM di Palla Kelurahan Lamatti Rilau.
Sementara itu, produksi dari IPA Palla juga terganggu mengingat pasokan air bersih dari Sungai Tangka mengalami penurunan, karena tingginya sedimen lumpur dari aliran Sungai Tangka.
Kondisi ini tentu saja berimbas pada produksi untuk pelayanan pelanggan yang berkurang dari yang semestinya 150 liter per detik menjadi hanya 70 liter per detik.
Akibatnya, sejak Jumat (22/12/2022) pekan kemarin hingga hari Senin (26/12/2022) ini, sebagian besar pelanggan di Kecamatan Sinjai Utara mengalami krisis air. Bahkan beranda media sosial dipenuhi oleh status layanan air bersih yang terganggu.
Pelanggan berharap PDAM Sinjai bisa mendistribusikan air bersih ke lokasi terdampak. Mungkin bisa diambil dari IPA lain milik PDAM Kabupaten Sinjai yang masih mempunyai persediaan air bersih.
Kejadian ini hendaknya menjadi evaluasi ke depan, agar kejadian yang sama tidak terulang kembali. Apabila perlu PDAM beserta Pemkab Sinjai membangun IPA lagi sebagai upaya untuk meningkatkan produksi air bersih.