PDAM Sering Mampet, Warga Bojonegoro Berhenti Berlangganan

PDAM Sering Mampet, Warga Bojonegoro Berhenti Berlangganan
PDAM Sering Mampet, Warga Bojonegoro Berhenti Berlangganan

Warga RT 17 Kelurahan Klangon, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro satu persatu berhenti langganan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Warga lebih memilih menggunakan sumur bor guna memenuhi kebutuhan sehari-hari karena air PDAM sering mampet.

Totok, warga setempat yang jarak rumahnya hanya sekitar 1 kilometer dari kantor PDAM itu mengatakan, air PDAM sering mampet sejak sebulan terakhir. Totok membuat sumur bor sendiri untuk memenuhi kebutuhannya. .

Totok membangun sumur tepat di depan rumahnya, dengan kedalaman 30 meter. Warga RT 17 sudah banyak warga yang beralih memakai sumur bor karena distribusi air PDAM tidak lancar. Sekitar 15 rumah di RT 17 sudah beralih memakai sumur bor.

Air PDAM yang mati itu diduga sebagai dampak pembangunan sejumlah trotoar di wilayah kota. Banyak pipa PDAM yang hancur hingga airnya terbuang. Contohnya, pada Kamis (10/11/2022) kemarin, ada pipa PDAM yang bocor di Jalan Untung Suropati.

Pipa yang bocor itu menyebabkan airnya terbuang secara percuma. Sementara itu, tidak jauh dari pipa PDAM yang bocor sejumlah pekerja sedang mengerjakan proyek.

Menurut penghitungan PDAM, pada triwulan kedua, kebocoran jaringan sudah ditemukan 100 titik kebocoran tersebar di 11 cabang yang sudah ditangani. Kebocoran bahkan terjadi pada pipa besar ukuran 10-12 dim.

Kebocoran jaringan pipa air tersebut selain dampak dari pembangunan juga akibat struktur tanah yang labil dan kualitas pipa yang masih pakai jenis PVC, sehingga sering pecah. Pada triwulan kedua saja, PDAM Bojonegoro sudah kehilangan 12 persen air akibat kebocoran jaringan pipa. 

Pihak PDAM Bojonegoro harus menyikapi situasi ini dengan serius, ditengah himbauan untuk meninggalkan penggunaan air tanah yang sudah banyak tercemar, berhentinya warga berlangganan air pipa adalah suatu kemunduran.

Melihat tersendatnya jaringan air pipa, PDAM Bojonegoro tentu harus mampu mengatasi mampetnya air pipa sekaligus meningkatkan layanannya agar warga kembali berlangganan air pipa.