Pasar Gembrong Kebakaran, Damkar Akui Sulit Cari Air..

Pasar Gembrong Kebakaran, Damkar Akui Sulit Cari Air
Pasar Gembrong Kebakaran, Damkar Akui Sulit Cari Air

Petugas pemadam kebakaran (Damkar) mengaku kesulitan mendapatkan sumber air untuk memadamkan kebakaran Pasar Gembrong yang terjadi pada hari Minggu malam sampai Senin dinihari. 

Kasi Operasional Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur Gatot Sulaeman mengatakan hambatan yang dihadapi petugas Damkar ketika berupaya mengatasi  kebakaran di Pasar Gembrong.

Gatot menjelaskan bahwa sumber air paling dekat di sekitar area kebakaran tidak dapat dipakai. Di sekitar lokasi tersebut juga tidak ada hidran. 

Di belakang permukiman warga memang ada kali, namun airnya sangat keruh dan tidak dapat dipakai. Ada sumber air, namun letaknya sangat jauh, yakni di belakang kampus Mpu Tantular.

Dalam upaya memadamkan kebakaran pasar yang terjadi kurang lebih sekitar 13 jam itu, petugas Damkar harus melakukan penyambungan selang memakai unit mobil pompa untuk mencapai sumber air. Mereka membuat semacam rangkaian selang dengan mobil pompa.

Pihak Damkar membuat rangkaian sistem statis dan dinamis, tetapi seiring perkembangan di lapangan dipilih sistem statis.

Dugaan awal sementara, kebakaran Pasar Gembrong diakibatkan korsleting listrik yang berasal dari rumah warga, bernama Ibu Rawinah di lantai 2 rumahnya.

Baca Juga: Catat Nih Kebutuhan Air Bersih Tubuhmu Setiap Harinya..

Gatot mengungkapkan bahwa pemilik rumah kemudian langsung berteriak mencari pertolongan. Warga pun secara spontan berusaha memadamkan, tetapi api cepat sekali menyambar bangunan di sekitarnya yang terbuat dari kayu.

Operasi pemadaman kebakaran pasar Gembrong itu memerlukan 27 unit mobil pompa dengan 135 personel gabungan. Selain petugas dari Sudin Gulkarmat Jakarta Timur, petugas dari Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat juga diperbantukan.

Menurut data Sudin Gulkarmat Jakarta Timur, sekitar 400 bangunan rumah dan toko di sepanjang Jalan Basuki Rachmat itu musnah terbakar api. Kerugian akibat kebakaran Pasar Gembrong itu ditaksir dapat menyentuh angka Rp 1,5 miliar. 

Baca Juga: Kopaja Desak Anies Selesaikan Masalah Air Bersih Jakarta

Pihak Damkar baru merasa lega saat proses pemadaman selesai pukul 10.22, dimana tidak ada korban luka dan jiwa.

Belajar dari kasus kebakaran Pasar Gembrong, Pemprov DKI Jakarta hendaknya memastikan semua bangunan publik di Jakarta harus mempunyai hidran yang dapat digunakan sewaktu-waktu jika terjadi situasi darurat.