Salah satu saksi tenggelamnya Ibu Kota Jakarta secara perlahan adalah Masjid Waladuna yang terletak di Muara Baru, Jakarta Utara. Dilihat dari Google Street View, kondisi masjid ini sudah tergenang oleh air dan tak lagi bisa digunakan untuk beribadah. Tercatat, masjid ini sudah mulai terendam sejak tahun 2000.
Staf Khusus Menteri PUPR Bidang Sumber Daya Air Firdaus Ali mengatakan, air laut naik pelan-pelan, 5-6 sentimeter per tahun.
Pada tahun 2050, ada dua kemungkinan letak tepi laut Jakarta. Skenario optimistis di Harmoni, skenario pesimistis di Semanggi.
Baik skenario optimis maupun pesimis, Muara Baru adalah bagian pertama dari Jakarta yang tenggelam lebih awal, dan proses itu sedang berlangsung sekarang!
Maksim, lelaki 60-an tahun itu tinggal di Kampung Muara Baru Bau, Penjaringan, Jakarta Utara, harus rajin-rajin meninggikan rumahnya.
Namun apa mau dikata, sepertinya pekerjaan itu sia-sia, karena air laut seakan terus ikut naik.
“Dua tahun sekali rumah ini saya naikkan setengah meter. Sudah empat kali saya meninggikan rumah. Entah tanah yang turun atau air laut yang terus naik,” kata Maksim di rumah panggungnya.
Kampung Maksim memang lebih rendah dari daratan. Satu meter di bawah permukaan laut.
Baca Juga : Bukan Main-main! Ancaman Jakarta Tenggelam Itu Nyata
Jalan Tuna Raya di timur kampung itu terpisah laut yang menjorok ke darat, bahkan sering terendam meski telah empat kali ditinggikan.
