Dosen Teknik Geofisika Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr.rer.nat. Widodo, S.T., M.T., menggunakan metode geolistik bisa menanggulangi krisis air bersih di daerah yang mengalami kekeringan.
Teknologi tersebut bisa menemukan letak dari lapisan akuifer air tanah berdasarkan sifat fisik batuan. Sesudah ditemukan, tahap eksploitasi atau pengeboran bisa dilakukan untuk mendapatkan air tanah dengan kualitas yang baik.
Melalui Program Pengabdian Masyarakat (PPM) LPPM ITB, sivitas akademika ITB mendapat kesempatan untuk berkontribusi dalam menjawab persoalan krisis air bersih di wilayah Tuban, Jawa Timur.
Secara geologis, daerah Tuban didominasi oleh pegunungan kapur dan mempunyai iklim kering. Desa Grabagan merupakan salah satu desa yang mengalami dampak kekeringan.
Sebagian besar dari total 10.492 penduduknya, sampai mengalami krisis air bersih sebagai dampak dari kekeringan, terutama di wilayah Dusun Klampeyan yang masih bergantung pada suplai air tangki keliling.
PPM dilakukan selama kurang lebih enam bulan pada 2021 di daerah rawan air di Tuban, yang diketuai Dr.rer.nat Widodo.
Adapun teknologi tepat guna yang digunakan di Desa Grabagan adalah metode geolistik yang mengukur beda potensial dari lapisan batuan.
Metode tersebut dikenal sebagai Vertical Electrical Sounding (VES) dan memakai parameter tahanan jenis batuan atau tanah secara vertikal. Data yang didapat akan memberikan gambaran kasar terkait lapisan tanah yang ada.
Setelah petunjuk lapisan akuifer diperoleh, langkah berikutnya adalah pengeboran untuk mendapatkan sumber air bersih. Pengambilan air tanah dari sumur bor dilaksanakan dengan cara memompanya ke permukaan memakai sumber tenaga.
Pengeboran di lokasi PPM dikerjakan hingga kedalaman 85 meter. Melalui metode geolistik, pelaksanaan PPM di Desa Grabagan berhasil mendapatkan sumber air bersih dengan debit yang cukup besar, yaitu sekitar 30 liter/detik.
Akhirnya, 7 dusun yang dihuni 1.200 warga dapat memanfaatkan sumber air bersih tersebut untuk keperluan sehari-hari demi meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan warga Tuban.
Melihat metode ini terlalu memanfaatkan air tanah, sebaiknya bisa diikuti dengan pembangunan jaringan air bersih perpipaan agar penggunaan air tanah tetap bisa dikontrol dengan memanfaatkan air bersih permukaan.