Lima mahasiswa dari Institut Teknologi Sumatera (Itera) berhasil menciptakan inovasi Tera Water, yaitu konsep alat penyaring atau filter air bersih dengan menggunakan bahan limbah kulit pisang dan serabut kelapa.
Inovasi filter air ini muncul karena adanya kesulitan air bersih di daerah Sungai Way Belau, Bandar Lampung. Di daerah tersebut masyarakat memerlukan sebuah alat penyaring air yang sederhana.
Selain itu penelitian yang dilakukan tim mahasiswa Itera didasari oleh banyaknya limbah kulit pisang dan serabut kelapa yang tidak dimanfaatkan dengan baik.
Tim mahasiswa Itera ini terdiri dari Abdul Khanafy, Dina Fauziah Rabathi Al Choil, Ester Silvia Pramudita, Kholivia Cahyani dan Timotius Tarigan dari Teknik Pertambangan Itera.
Abdul Khanafy menjelaskan, selain menemukan ide terkait material penyaring, tim mahasiswa ITERA juga mendesain alat penyaring dengan aplikasi blender yang mempunyai tiga buah tabung.
Tabung pertama berfungsi sebagai penghilang bau, tabung kedua sebagai filtrasi atau penyaringan, dan tabung ketiga sebagai pembersih tabung pertama dan tabung kedua.
Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya, yang dilakukan pada tahun 2022 bulan Februari, hanya saja limbah yang digunakan berasal dari bahan yang berbeda.
Baca Juga : Surabaya Capai 98 Persen Air Perpipaan, Jakarta?
Konsep alat penyaring gagasan mahasiswa Itera ini berhasil meraih penghargaan dalam kompetisi sains internasional bertajuk World Science Environment And Engineering Competition Tahun 2022, dengan meraih medali emas dan penghargaan spesial.
Di tengah krisis air yang membayangi dunia, termasuk di Indonesia, gagasan dari mahasiswa Itera harus didukung dan dikembangkan lebih lanjut. Melalui inovasi teknologi yang baru seperti ini, krisis air bersih akan lebih mudah diatasi.