Krisis air bersih yang sudah berlangsung selama 12 dialami warga Rusunami City Garden memerlukan langkah terobosan untuk memecah kebuntuan. Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP, Hardiyanto Kenneth mendesak Gubernur Anies Baswedan untuk hadir memberi solusi.
Legislator Kenneth mengungkapkan bahwa warga rusunami selama ini harus mengeluarkan biaya Rp 300 ribu per unit untuk membayar air tangki per bulan.
Namun demikian, meski telah membayar mahal, air yang diterima masih kurang karena adanya sistem buka-tutup setiap siang dan malam.
Melihat kondisi tersebut, Kenneth telah meminta kepada PAM Jaya agar menyalurkan lima mobil tangki air bersih kepada warga rusunami sebagai tambahan. Tetapi cara seperti ini hanyalah sementara, tidak bisa menjadi solusi utama.
Legislator Kenneth mendesak Gubernur Anies untuk memerintahkan PAM Jaya agar segera memasang infrastruktur air bersih di lingkungan Rusunami City Garden.
Warga penghuni rusunami tidak mungkin lagi berharap kepada sumber air lain misalnya air tanah karena kualitas yang rendah.
Gubernur Anies harus hadir dalam masalah ini dan harus bisa memberikan jalan keluar untuk warga penghuni Rusunami City Garden. Per bulan warga penghuni harus mengeluarkan minimal Rp 300 ribu, yang lebih mahal dari pada berlangganan air pipa dari PAM Jaya.
Baca Juga: Cerita dari Serei, Warga Kekurangan Sarana Air Bersih
Apalagi, warga penghuni Rusunami City Garden sudah berupaya sejak 1 tahun belakangan melakukan koordinasi dengan pihak Pemprov DKI Jakarta. Tetapi, sepertinya pihak Pemprov tidak mempunyai sikap yang tegas untuk menyelesaikan permasalahan krisis air bersih ini.
Jadi, berlarut-larutnya permasalahan krisis air ini terjadi karena ada pembiaran yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta, yang sesuai kewenangannya dapat melakukan upaya yang sifatnya memaksa pihak pengembang ataupun pengelola untuk memenuhi fasilitas air bersih.
Belum lagi ada dugaan PAM Jaya yang menyodorkan harga fantastis yang tidak wajar dalam salah satu pertemuan antara pihak pengelola dan warga penghuni Rusunami. Alih-alih dapat membantu menyelesaikan krisis air, yang ada malah menimbulkan persoalan baru.
Gubernur Anies Baswedan hendaknya mempertimbangkan dengan serius kritik membangun dari legislator PDIP Jakarta ini, Hardiyanto Kenneth. Gubernur Anies Baswedan harus hadir dan memberi solusi untuk mengatasi krisis air yang sudah berlangsung selama 12 tahun ini.