Krisis Air Bersih, Warga Cilegon Jalan 1 KM Masuk Hutan

Krisis Air Bersih Warga Cilegon Masuk Hutan .jpeg
Krisis Air Bersih Warga Cilegon Masuk Hutan .jpeg

Krisis air bersih yang melanda Watu Lawang, Cilegon sudah berlangsung puluhan tahun. Warga harus mengambil air di malam hari dari sumber air di tengah hutan dengan berjalan kaki sejauh 1 Km.

Dikutip dari TribunBanten.com, sekitar pukul 21.00 WIB, terlihat sejumlah warga rela berjalan mengambil air di hutan untuk mencukupi kebutuhan air bersih. Air di sumur kecil tersebut tampak keruh.

Maesaroh, warga setempat mengatakan, terpaksa mengambil air di malam hari karena khawatir tidak akan memperoleh air pada waktu siang hari.

Menurut Maesaroh, untuk menyiasati air sumur yang keruh, air tersebut disimpan untuk diendapkan dan disaring sebelum digunakan untuk konsumsi maupun mandi.

Ketua RT 01 Lingkungan Watu Lawang, Rusdi Syafi’i mengatakan, dulu bantuan air bersih dari pemerintah sempat ada namun sekarang ini sudah tidak ada lagi.

Apabila sudah tidak ada air di hutan, warga terpaksa harus membeli air di wilayah kaki bukit dengan harga Rp 15 ribu rupiah per tiga jerigen.

Seolah mewakili warga, Rusdi Safe’i  mendesak Pemerintah Kota Cilegon untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga Lingkungan Watu Lawang, RT 01, RW 09, Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon.

Pemkot Cilegon harus dapat mengakhiri penderitaan warga Watu Lawang yang sudah bertahun-tahun hidup dengan kekurangan air bersih.

Bersama PDAM setempat sudah sewajarnya mempertimbangkan untuk mencari solusi jangka panjang yang berkelanjutan dengan membangun jaringan air bersih perpipaan ke rumah-rumah warga Watu Lawang. 

Artikel Lainnya  Kemarau Panjang! Warga Cilegon Kini Kesulitan Air Bersih