Krisis Air Bersih Jakarta, Persoalan Klasik yang Belum Ada Solusi

Krisis Air Bersih Jakarta, Persoalan Klasik yang Belum Ada Solusi
Krisis Air Bersih Jakarta, Persoalan Klasik yang Belum Ada Solusi

Lukmanul Hakim, legislator dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD DKI Jakarta, menyesalkan belum meratanya pasokan air bersih untuk warga Ibu Kota, misalnya di Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.

Lukmanul Hakim menyatakan, persoalan krisis air bersih Jakarta memang menjadi masalah klasik yang masih belum menemui solusi efektif.

Faktanya, masih banyak warga di Jakarta yang tidak dapat menikmati layanan air bersih, sehingga mereka terpaksa harus membeli air bersih dengan harga yang cukup mahal.

Lukmanul Hakim yang juga menjadi anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta ini mendesak Direktur Utama Perumda PAM Jaya, Arief Nasrudin untuk menyiapkan solusinya.

Minimnya pasokan air bersih selama ini sangat menyulitkan warga untuk beraktivitas sehari-hari, seperti memasak, mencuci, mandi dan sebagainya.

Dalam kunjungan kerjanya, Lukmanul Hakim melihat seluruh warga di Kelurahan Duri Kosambi adalah pelanggan setia PAM Jaya. Tetapi, untuk memperoleh air bersih warga harus menunggu sampai larut malam.

Dia pun meminta kepada PAM Jaya untuk segera memberikan akses air bersih dan adil bagi warga Jakarta yang selama ini kesulitan air bersih.

Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin mengungkapkan bahwa kawasan Duri Kosambi merupakan lokasi yang terjauh dari titik transmisi eksekusi PAM Jaya untuk menyalurkan air bersih di daerah tersebut.

Sepertinya perlu ada manajemen stok dan air yang bisa disesuaikan dengan kondisi lapangan, agar penyaluran air bersih bisa sampai ke wilayah Duri Kosambi.

Persoalan air bersih di Duri Kosambi sudah dapat diidentifikasi oleh PAM Jaya, sekarang tinggal bagaimana menyelesaikan persoalan tersebut, agar warga Kosambi dapat menikmati akses air bersih dengan mudah dan murah.