
Ketersediaan air bersih di berbagai daerah di Indonesia hingga saat ini masih memprihatinkan. Pemerintah terus berikhtiar untuk memperbaiki pembangunan sarana air bersih hingga mencapai 100% secara nasional pada 2030 mendatang.
Danis Hidayat Sumadilaga, Dirjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, mengatakan sekarang ini ketersediaan air bersih secara nasional di 514 kabupaten/kota rata-rata 74%. Bahkan, di beberapa daerah, ada yang ketersediaan sarana air bersihnya kurang dari 70%.
“Secara nasional, kita berusaha untuk 2030 akan selesai 100%. Jadi, masih ada waktu 10 tahun lagi,”ujar Danis dalam kunjungan kerjanya ke Temanggung.
Danis menjelaskan upaya pengadaan air bersih di berbagai daerah terkendala berbagai faktor. Di antaranya lokasi sumber air yang jauh dari pemukiman.
Karenanya masyarakat harus berjalan cukup jauh untuk bisa mengakses sumber air tersebut.
Melihat kondisi seperti ini, pihaknya akan membuat program penyediaan air bersih berbasis masyarakat dengan mendekatkan sumber air tersebut ke masyarakat melalui sambungan-sambungan pipa.
“Ini biasanya dalam bentuk sambungan pipa, reservoir untuk menyimpan cadangan air. Ini karena mata airnya ada tapi lokasinya jauh dan fasilitas pendukungnya kurang,” ungkap Danis.
Baca Juga : Pandemi Covid-19 Bikin Sulit Cari Air Bersih
Untuk daerah luar Jawa, kebanyakan sarana air bersih terkendala kondisi sumber air yang keruh, sehingga harus melalui proses pengolahan air terlebih dahulu agar air menjadi lebih bening. Upaya ini membutuhkan biaya yang relatif besar.