AIRKAMI.ID, Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu, mengungkapkan, ada 293 ribu sekolah yang tidak mempunyai akses terhadap air minum, sanitasi, dan kebersihan dasar di Indonesia.
Ketersediaan air minum, sanitasi, serta fasilitas kebersihan yang aman di sekolah adalah prasyarat terciptanya lingkungan sekolah aman, bersih, dan sehat.
Hal ini seiring dengan mandat dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 2015 melalui Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang ditargetkan dicapai tahun 2030.
Di mana seluruh anak Indonesia berhak atas lingkungan sekolah yang aman, bersih, dan sehat. Dengan juga memberikan perhatian khusus bagi anak perempuan dan penyandang disabilitas.
View this post on Instagram
Maxi juga menyebut bahwa beban ganda (double burden) penyakit termasuk penyakit yang berbasis lingkungan, tantangannya makin berat. Penyakit berbasis lingkungan seperti misalnya diare, malaria, demam berdarah dengue (DBD) angka kematiannya tinggi.
Berbagai penyakit menular tersebut masih menjadi masalah kesehatan. Sedangkan morbiditas, mortalitas, dan disabilitas akibat penyakit tidak menular juga meningkat tajam.
Adanya beban ganda penyakit tersebut disebabkan faktor lingkungan akibat pencemaran bahan kimia dan faktor lingkungan lain seperti masih rendahnya kualitas air minum, akses, kualitas, serta sanitasi. Hal ini mengakibatkan berbagai penyakit infeksi dan masalah gizi kronis atau stunting.