Kemarau Awal Oktober Picu Kekeringan di Sumbawa Barat NTB

Kekeringan di Sumbawa Barat NTB
Kekeringan di Sumbawa Barat NTB

AIRKAMI.ID, Puncak musim kemarau di awal Oktober 2023 ini memicu terjadinya kekeringan yang berdampak terjadinya krisis air bersih yang dialami oleh 4.089 jiwa warga Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbawa Barat, sebanyak 10 desa dari 4 kecamatan mengalami kekeringan ekstrim dan krisis air bersih.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbawa Barat, Amrullah, Rabu (04/10/2023), mengatakan bahwa pihaknya sudah menyalurkan air bersih sejak 31 Agustus 2023. Rencananya sampai 29 Oktober 2023 penyaluran tetap dilanjutkan.

Bantuan air bersih di Sumbawa Barat NTB
Bantuan air bersih di Sumbawa Barat, NTB.

Hal itu sudah diputuskan melalui SK Perpanjangan Tanggap Darurat diperpanjang sampai 29 Oktober 2023 oleh Bupati Sumbawa Barat, setelah mengkaji situasi di lapangan.

BPBD Sumbawa Barat sudah memetakan desa-desa yang mengalami kekeringan. Misalnya di Kecamatan Poto Tano, kekeringan melanda Desa Poto Tano, Tambak Sari dan Kiantar.

Baca Juga: Ini Alasan Utama Krisis Air Bersih Selalu Terjadi di NTT

Di Kecamatan Seteluk, kekeringan terjadi di Desa Kelanir, Lamusung, dan Desa Ai Suning. Selanjutnya di Kecamatan Taliwang, krisis air bersih terjadi di Desa Seloto. Dan terakhir di Kecamatan Brang Rea, kekeringan melanda Desa Sapugara Bree, Moteng, Bangkat Monteh, dan Desa Lamuntet.

Kegiatan penyaluran air bersih dilakukan secara rutin dan terjadwal setelah mendapatkan persetujuan dan sesuai permintaan dari kepala desa setempat dan camat.

Dampak Krisis Air Bersih, Warga Sikka NTT Minum Air Batang Pisang

Sari, warga Desa Kiantar, Kecamatan Poto Tano, merasa sangat terbantu dengan adanya bantuan penyaluran air bersih, setelah sebelumnya harus membeli air bersih seharga Rp. 5000 per galon. Bersama warga lainnya berharap bantuan air bersih dari pemerintah rutin diberikan.

BPBD Sumbawa Barat menghimbau masyarakat untuk menghemat penggunaan air bersih mengingat musim kemarau masih berlangsung.

Kekeringan dan krisis air Sumbawa Baratini kembali mengingatkan semua pihak betapa pentingnya pembangunan sektor air bersih, terutama pipanisasi agar warga mendapatkan akses air bersih yang berkelanjutan meski kemarau panjang terjadi.