Kekeringan Melanda, 7 Kecamatan di Bantul Krisis Air Bersih

7 Kecamatan di Bantul Krisis Air Bersih
7 Kecamatan di Bantul Krisis Air Bersih

AIRKAMI.ID, Kekeringan sampai krisis air bersih yang terjadi di wilayah Kabupaten Bantul makin meluas. Jumlah kepala keluarga (KK) terdampak pun terus meningkat. Permintaan bantuan dropping air bersih bagi warga yang kesulitan air bersih kian bertambah.

Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Aka Luk Luk Firmansyah mengatakan kekeringan telah melanda 11 kelurahan dan 16 dusun yang berasal dari 7 kapanewon (kecamatan) di Bantul.

Tercatat sebanyak 1.913 KK atau 7.774 jiwa yang sudah menerima pasokan dropping air bersih. Kapanewon yang terdampak kekeringan adalah sebagian wilayah Kasihan, Pajangan Pleret Pundong Imogiri, Piyungan dan Dlingo, yang sejauh ini menerima alokasi dropping air paling banyak.

Untuk Kapanewon Dlingo, BPBD Bantul sudah mengirim air bersih sebanyak 127 tangki air bersih ukuran 5.000 liter atau 615 ribu liter untuk memenuhi 1.146 KK atau 4.502 jiwa.

Terbanyak kedua adalah Kapanewon Kasihan, sebanyak 125 ribu liter dikirim ke wilayah barat laut pusat kota Bantul ini. Paling tidak ada sekitar 160 KK yang menerima pasokan air bersih dari pemerintah.

Berikutnya wilayah Kapanewon Pundong yang menerima 50 ribu liter air bersih untuk memenuhi kebutuhan air bagi 235 KK.

Di Kapanewon Imogiri, sebanyak 80 ribu liter air atau 16 tangki yang dikirim untuk 217 KK. Di Pajangan, sebanyak 10 ribu liter air untuk memenuhi 945 jiwa. Dan Kapanewon Piyungan sudah terkirim 25 ribu liter air untuk memenuhi 100 KK.

Distribusi air bukan hanya dilakukan oleh BPBD Bantul, tetapi juga oleh Palang Merah Indonesia (PMI) maupun Dinsos Tagana. Tercatat BPBD Bantul mengirim 51 tangki air, PMI 89 tangki dan Dinsos Tagana 59 tangki, dengan jumlah total 960 liter air.

Langkah Pemkab Bantul melalui BPBD setempat dengan melakukan dropping air sudah tepat, namun ini hanyalah solusi darurat yang bersifat sementara.

Untuk mengatasi krisis air bersih dalam jangka panjang, Pemkab Bantul bersama dengan PDAM setempat harus memprioritaskan pembangunan sektor air bersih, termasuk pipanisasi ke setiap rumah warga, sehingga warga Bantul mendapatkan akses air bersih yang berkelanjutan.