Jakarta Masih Defisit Air Bersih Hingga 2022

Jakarta Masih Defisit Air Bersih Hingga 2022
Jakarta Masih Defisit Air Bersih Hingga 2022

Direktur Utama PAM Jaya periode 2015-2018, Erlan Hidayat mengatakan air bersih di wilayah DKI Jakarta masih akan mengalami defisit hingga 2022 nanti. 

Erlan menjelaskan, alasannya yakni jumlah kebutuhan air bersih di ibu kota saat ini mencapai 22.500 liter per detik. Sedangkan, air bersih yang dikelola saat ini oleh Pam Jaya hanya sebanyak 18.000 liter per detik, artinya ada defisit sebanyak 4.500 liter per detik dari jumlah kebutuhan.

Dengan demikian, Pam Jaya selaku perusahaan yang memberikan pelayanan air minum kepada masyarakat DKI Jakarta, akan terus berupaya untuk mengejar kekurangan tersebut dengan membuat berbagai Water Treatment Plant atau Instalasi Pengolahan Air (IPA) di berbagai wilayah Jakarta.

Adapun yang sedang digenjot oleh PAM Jaya, salah satunya  pembangunan IPA di kawasan Hutan Kota, Penjaringan, Jakarta Utara yang diharapkan dapat menyumbangkan 500 liter per detik.

Baca Juga : Kenapa Warga DKI Masih Enggan Berlangganan PDAM?

Seperti diketahui, pembangunan ekonomi yang pesat di Jakarta tidak diimbangi dengan pembangunan sosial, dan pada akhirnya menimbulkan persoalan baru. Salah satunya yakni persoalan tata kelola air minum di Jakarta. 

Sebanyak 13 sungai dan puluhan waduk di Jakarta tidak bisa digunakan sebagai air baku dalam proses pengolahan air minum. Akibatnya mudah ditebak, air bersih yang mengalir ke rumah-rumah pelanggan PAM Jaya, 60 persen berasal dari Waduk Jatiluhur sedangkan lebih dari 30 persen dibeli dari Tangerang berupa air curah. 

Artikel Lainnya  Sedih, Banyak Wilayah di Tanah Air Alami Krisis Air Bersih