Jakarta Krisis Air Bersih: DAS Ciliwung Perlu Segera Diperbaiki?

Jakarta Krisis Air Bersih DAS Ciliwung Perlu Segera Diperbaiki
Jakarta Krisis Air Bersih DAS Ciliwung Perlu Segera Diperbaiki. (ANTARA/Prasetyo Utomo)

AIRKAMI.ID, Krisis air bersih masih saja terjadi di beberapa titik wilayah di Jakarta. Pemicunya adalah berhenti beroperasinya Instalasi Pengolahan Air (IPA) Hutan Kota, Hutan Kota Penjaringan, Jakarta Utara pada akhir September lalu. 

Beberapa wilayah Jakarta yang terdampak di antaranya yaitu Kalideres, Penjaringan, Pluit, Pejagalan, Kapuk, Rawa Buaya, Pegadungan, Kapuk Muara, Cengkareng Barat, Cengkareng Timur, Tegal Alur, dan Duri Kosambi.

IPA Hutan Kota merupakan salah satu pemasok air bersih bagi PAM Jaya. Namun, sejak 8 September 2023, IPA Hutan Kota berhenti berproduksi air bersih.

Selain karena musim kemarau, Kanal Banjir Barat (KBB) yang menjadi bahan baku IPA Hutan Kota mempunyai kadar garam tinggi dan tidak memenuhi standar kualitas kesehatan.

<yoastmark class=

Terkait penyebab tingginya kadar garam, pada musim kemarau kali ini, karena KBB tidak memperoleh aliran air dari Bogor yang memang sudah mengering di tingkat dasar sejak dari Bendungan Katulampa di Kota Bogor.

Makanya, komposisi air KBB lebih banyak bersumber dari aliran air laut Muara Angke. Belum diketahui kapan IPA Hutan Kota bisa menyuplai kembali air yang layak bagi PAM Jaya.

Berhenti beroperasinya IPA Hutan Kota kembali mengingatkan betapa pentingnya sumber alternatif air baku bagi Jakarta, dalam hal ini adalah Sungai Ciliwung. Seandainya Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung mampu menyuplai air baku bagi IPA Hutan Kota, mungkin krisis air di beberapa titik di Jakarta tidak terjadi.

Jakarta Krisis Air Bersih Ternyata Bukan Mitos!

Namun sayang DAS Ciliwung belum bisa dimanfaatkan karena airnya tidak memenuhi syarat sebagai sumber air bersih yang layak. Tidak layaknya air dari DAS Ciliwung salah satunya disebabkan oleh kerusakan di hulu yang berada di wilayah Bogor.

Tahun 1981, kawasan hutan hulu DAS Ciliwung masih berkisar 29,96 persen, kemudian menyusut menjadi 21,07 persen pada 1990. Data terbaru luas kawasan hutannya saat ini tinggal 8,9 persen saja.

Di sinilah perlunya kerja sama antar wilayah antara Pemprov DKI dengan Pemkab Bogor dan Pemkot Bogor, bagaimana memperbaiki daerah hulu, termasuk kemungkinan melakukan reboisasi demi memperbaiki hulu DAS Ciliwung.