Jakarta Dalam Cengkraman Krisis Air

Jakarta Dalam Cengkraman Krisis Air
Jakarta Dalam Cengkraman Krisis Air

Jakarta Dalam Cengkraman Krisis Air

Jakarta Dalam Cengkraman Krisis Air
Jakarta Dalam Cengkraman Krisis Air

Hampir setengah milenium umur kota Jakarta hari ini.

Banyak sudah kemajuan yang dicapai, dan pembangunan kota yang kian megah dan indah.

Penuh dengan mimpi yang membahagiakan warganya.

Namun ironisnya, diumur yang sudah sangat tua tersebut Jakarta terus tersandung persoalan air bersih.

Krisis air bersih terus menghantui Jakarta dari tahun ke tahun.

Masalah sulitnya akses bersih terus menjadi curhatan warga yang masih belum jua mendapat jawaban pasti.

Pengelola air seperti tidak pernah belajar dan memiliki niat itikad baik, menyelesaikan permasalahan air.

Baca Juga : 40 persen Warga Jakarta Tak Bisa Akses Air Bersih

Jakarta sebagai Ibu Kota Negara juga (IKN) tak lepas dari bencana alam.

Banjir masih menjadi momok setiap musim hujan dan kebakaran rumah atau tempat usaha hingga kini masih sering terjadi di kota besar berpenduduk 10 juta orang ini.

Dua persoalan kronis ini masih menjadi “pekerjaan rumah” (PR) yang belum selesai-selesai hingga usia yang ke-493 pada Senin, 22 Juni 2020 ini.

Jakarta berdiri di dua sisi potensi bencana alam yang terkait air, yakni kebanjiran di musim hujan dan kekeringan/krisis air di musim kemarau.

Fakta menunjukkan bahwa musim hujan masih identik dengan bencana banjir di Jakarta.

Bahkan kota metropolitan ini memiliki potensi banjir yang bersumber dari darat (kiriman dari Bogor), laut (rob dari pantai utara) dan udara (tingginya curah hujan).