Forum Air Dunia: Indonesia Krisis Air Pada 2025

Indonesia Krisis Air Pada 2025
Indonesia Krisis Air Pada 2025
Indonesia Krisis Air Pada 2025
Indonesia Krisis Air Pada 2025

Forum Air Dunia memprediksi, krisis air di Indonesia akan mulai terasa pada 2025. Tanda-tanda menuju krisis itu jelas nampak di depan mata. 

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut sedikitnya 102 kabupaten dari 16 provinsi di Indonesia mengalami kekeringan karena ketersediaan air yang tidak mencukupi serta dampak dari musim kemarau. Kekeringan paling banyak terjadi di Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Lampung, Sumatera Selatan dan Bali dan NTT.

Dalam Country Report for the 3rd World Water Forum Kyoto– Japan, dinyatakan bahwa pengelolaan sumberdaya air di Indonesia menghadapi problema yang sangat kompleks, mengingat air mempunyai beberapa fungsi baik fungsi sosial-budaya, ekonomi dan lingkungan yang masing-masing dapat saling bertentangan.

Dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk dan intensitas kegiatan ekonomi, telah terjadi perubahan sumber daya alam yang sangat cepat. 

Pembukaan lahan guna keperluan perluasan daerah pertanian, pemukiman dan industri, yang tidak terkoordinasi dengan baik dalam suatu kerangka pengembangan tata ruang, telah mengakibatkan terjadinya degradasi lahan, erosi, tanah longsor, banjir.

Di Pulau Jawa saja, wilayah yang hanya memiliki 4,5% potensi air tawar nasional, harus menopang kebutuhan 60% jumlah penduduk Indonesia, hampir 70% daerah irigasi Indonesia, dan harus melayani 70% kebutuhan air industri nasional. 

Fenomena tersebut tentunya mengakibatkan terjadinya peningkatan konflik antara para pengguna air, baik untuk kepentingan rumah tangga, pertanian dan industri, termasuk penggunaan air permukaan dan air bawah tanah di perkotaan.

Melihat kondisi terkini, pemerintah tidak bisa berdiam diri. Yang harus segera dilakukan adalah konservasi sumber daya air. 

Baca Juga: Era Baru Pengelolaan Air di DKI Jakarta

Konservasi air pada prinsipnya adalah memanen dan meningkatkan jumlah air hujan dan aliran permukaan yang masuk ke dalam tanah, memanfaatkan air secara efisien serta memelihara kualitas air yang ada untuk memenuhi berbagai kebutuhan secara berkelanjutan.

Tujuan utama konservasi air adalah meningkatkan volume air tanah, meningkatkan efisiensi pemakaian air, dan memperbaiki kualitas air sesuai peruntukannya.

Strategi  konservasi air diarahkan untuk mengupayakan peningkatan cadangan air tanah melalui pemanenan aliran permukaan, peningkatan infiltrasi dan juga mengurangi evaporasi.