Diterjang Banjir Bandang, Warga Jembrana Krisis Air Bersih

Diterjang Banjir Bandang, Warga Jembrana Krisis Air Bersih
Diterjang Banjir Bandang, Warga Jembrana Krisis Air Bersih

Warga yang tinggal di Banjar Kedisan, Desa Yehembang Kauh, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali, mengalami krisis air bersih usai banjir bandang melanda Jembrana awal pekan lalu. Bahkan, sebagian warga terpaksa memanfaatkan air hujan untuk kebutuhan sehari-hari.

Kelian Banjar Kedisan, I Made Lila Arsana mengatakan jumlah warga terdampak di Banjar Kedisan sebanyak 165 kepala keluarga (KK). Warga pun meminta bantuan air bersih kepada PMI.

Kordinator Air Bersih PMI Jembrana, Ida Bagus Indra Yoga menyatakan, pendistribusian air bersih bagi warga terdampak bencana banjir bandang telah dilakukan sejak 19 Oktober lalu. Sedangkan warga di Banjar Kedisan sudah mendapat bantuan kiriman  air bersih sebanyak dua kali.

Air bersih yang didistribusikan oleh PMI Jembrana itu akan dimanfaatkan untuk keperluan konsumsi sehari-hari. Sementara untuk mandi, warga lebih memilih mandi di sungai sebagai upaya menghemat air bersih.

Warga pun tampak berbondong-bondong mendatangi petugas PMI Jembrana yang sedang mendistribusikan air bersih, Rabu (26/10/2022). Mereka ada yang membawa ember, galon atau panci untuk menampung air bersih.

I Made Mawa, warga Banjar Kedisan menjelaskan, setelah banjir bandang, air sudah tidak ada, warga sempat kebingungan mencari air untuk masak dan minum.

Menurut pengakuan Mawa, warga di Banjar Kedisan sudah mengalami krisis air sejak 17 Oktober lalu. Mawa dan warga lain berharap distribusi air bersih ke warga dapat dilakukan minimal dua hari sekali.

Pemkab Jembrana bersama PDAM setempat harus mampu menyediakan air bersih dalam jumlah cukup bagi warga terdampak sampai situasi normal kembali.

Untuk kedepannya, PDAM Jembrana harus mampu memperluas cakupan layanannya agar warga Jembrana dapat memperoleh akses bersih perpipaan tanpa khawatir saat terjadi banjir bandang.