Inovasi Atasi Krisis Air – Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan salah satu daerah yang masih mengalami kekurangan air bersih. Melihat hal tersebut menjadi bukti bahwa jaringan pipa air bersih merupakan masalah utama di beberapa wilayah di Indonesia.
Namun siapa sangka, di balik permasalahan jaringan air bersih yang belum merata terdapat satu inovasi yang bisa membantu warga yang mayoritas berprofesi nelayan di NTT mendapatkan air bersih, yaitu melalui program desalinasi.
Desalinasi merupakan salah satu cara yang bisa mengubah air laut menjadi air tawar layak minum dengan cara menyaring kandungan garam yang ada pada air laut.
Salah satu contoh keberhasilan program desalinasi yakni warga yang berada di Kab. Manggarai Barat, NTT itu tidak perlu lagi membayar mahal untuk kebutuhan air bersih.
Kepala Bidang Perikanan Tangkap, Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Mengayung mengatakan, biasanya para nelayan harus membeli air bersih dengan harga Rp 5.000 sampai Rp 7.000 per jerigen.
Rata-rata per KK biasanya membutuhkan 7-8 jeriken per hari. Sehingga satu KK akan membelanjakan Rp 50.000 per hari untuk air bersih. Dengan program ini dapat mengurangi pengeluaran untuk pembelian air.
Dengan adanya program ini, Mengayung juga menyebut produksi air hasil desalinasi tadi bisa mencapai 14 ton per hari dan disimpan di tempat penampungan air. Setiap warga bisa memperoleh 10 liter air dengan cukup membayar di bawah Rp5,000.
Menurut Mengayung, program Desalinasi Air juga sangat penting lantaran sumber air yang diolah berasal dari air laut, sehingga tidak menyebabkan kerusakan alam. Hal ini yang membedakan apabila terus menggunakan air tanah dengan sumur bor, yang dikhawatirkan akan terjadi longsor.