Krisis air bersih karena musim kemarau panjang terus meluas di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Selain di daerah sekitar perkotaan, beberapa pelosok di Kabupaten Garut pun sudah mulai mengalami kekeringan.
Dari pantauan lapangan, warga terdampak krisis air bersih harus rela berjalan kaki sambil memikul air, agar kebutuhan air sehari-hari di rumah bisa terpenuhi.
Bahkan di Desa Toblong, Kecamatan Peundeuy, warga yang bermukim di 3 dusun harus menggunakan sumber air sumur di masjid, lantaran air sumur di setiap rumah bukan hanya mendangkal, namun sudah mengering.
Tiga dusun yang terdampak kekeringan itu masing-masing adalah Dusun Toblong, Dusun Singaravelu, dan Dusun Sukamanah.
Proses untuk memperoleh air bersih yang dilakukan warga pun tidak mudah, mereka harus antre dan memikul air menggunakan galon bekas air mineral dengan menempuh jarak yang lumayan jauh.
Tatang, Sekretaris Desa Toblong menjelaskan bahwa warga belum mendapat bantuan air bersih dari pihak mana pun, karena akses ke wilayah tiga dusun terdampak sulit dijangkau dengan menggunakan truk tangki.
Warga berharap kepada Pemkab Garut agar segera membangun embung air atau tempat penyimpanan air besar untuk kepentingan warga pada saat musim kemarau.
Pemkab Garut bersama dengan PDAM setempat harus mampu memastikan bahwa tiga dusun yang mengalami krisis air bersih harus secepatnya mendapatkan air bersih.
Selain itu, pembangunan sektor air bersih di Kabupaten Garut, terutama pipanisasi harus menjadi prioritas dalam pembangunan di Kabupaten Garut demi mengakhiri krisis air bersih yang terus berulang dan semakin meluas.