AIRKAMI.ID, Dampak Eksploitasi Air Tanah – Tidak dapat dipungkiri, percepatan pertumbuhan penduduk di kota Jakarta memiliki dampak pada tingginya kebutuhan air bersih. Dari tuntutan tersebut, secara tidak langsung permintaan terhadap air tanah sebagai sumber air juga ikut mengalami peningkatan.
Hal ini memberi konsekuensi pada keseimbangan ekologi, baik secara kualitatif yaitu penurunan mutu air tanah dan secara kuantitatif berupa cadangan air tanah di Jakarta semakin tahun semakin berkurang.
Air tanah merupakan sumber daya alam (renewal natural resources) yang saat ini mempunyai peran penting untuk penyediaan pasokan kebutuhan air bagi berbagai keperluan, sehingga secara tidak sadar mengakibatkan terjadinya pergeseran nilai terhadap air tanah itu sendiri.
Dahulu, air tanah merupakan barang bebas (free goods) yang bisa dipakai secara bebas tanpa batas dan belum membutuhkan pengawasan dalam penggunaannya. Namun, saat ini peningkatan kebutuhan air tanah yang sangat pesat telah mengubah nilai air tanah menjadi barang ekonomis (economic goods).
Maksudnya apa? Saat ini banyak air tanah yang diperjualbelikan seperti komoditi lainnya, bahkan di beberapa tempat di wilayah Jakarta utara harga air tanah cukup lumayan mahal.
Melihat peran air tanah semakin penting, maka penggunaan air tanah harus didasarkan pada keseimbangan dan kelestarian air tanah itu sendiri, dengan kata lain pemanfaatan air tanah harus berwawasan lingkungan.
Dalam rangka pemanfaatan air tanah yang berwawasan lingkungan dan pelestariannya, maka perlu dilakukan pengelolaan air tanah. Pemanfaatan air tanah secara berlebihan secara terus menerus bisa menyebabkan dampak negatif bagi lingkungan.
Adapun dampak yang terjadi bila air tanah diambil secara terus menerus dalam skala besar adalah penurunan muka tanah, adanya ruang kosong di dalam tanah, dan terjadinya intrusi air laut.
Para ahli tata kota menganggap bahwa penggunaan air tanah sebaiknya dibatasi atau untuk tempat tertentu seperti Jakarta harus segera dilarang. Sudah saatnya masyarakat dihimbau untuk perlahan bisa beralih menggunakan layanan jaringan air bersih perpipaan untuk kebutuhan sehari-hari demi mencegah Jakarta tenggelam lebih cepat.