Menurut Asosiasi Air Minum Dalam Kemasan Internasional, Administrasi Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat (FDA), ditetapkan bahwa tidak ada batasan umur simpan air minum dalam kemasan. Meski demikian, ada beberapa alasan mengapa air putih dalam botol mempunyai tanggal kadaluarsa.
Pencantuman tanggal kadaluarsa karena mengikuti peraturan dari birokrasi pemerintah, bahwa air adalah produk yang akan dikonsumsi, sehingga harus tunduk pada hukum yang mewajibkan tanggal kedaluwarsa pada seluruh bahan makanan habis pakai.
Selain itu, adanya tanggal kadaluarsa pada air kemasan mempunyai manfaat tertentu, baik bagi konsumen maupun produsen.
Meski air putih di dalam botol tidak akan rusak, namun botol plastik yang digunakan sebagai wadah air dapat kedaluwarsa, yang pada akhirnya akan mulai melepaskan bahan kimia ke dalam air.
Menurut Direktur Institut Air Universitas Johns Hopkins, Dr. Kellogg Schwab bahwa akan ada resiko jika wadah air kedaluwarsa, tetapi biasanya resikonya kecil.
Walaupun tidak akan mengubah air menjadi racun, tetapi kesegaran air akan berkurang. Jika konsumen menghubungi perusahaan minuman karena keluhan bahwa air yang dibeli beberapa tahun sebelumnya rasanya tidak enak, memang air putih tersebut harus segera diminum.
Selain itu, banyak perusahaan botol air memakai mesin yang sama untuk menggunakan botol minuman bersoda dan produk minuman lainnya yang sudah kadaluarsa. Akan lebih efisien jika untuk memberi cap tertentu pada semua botol daripada menciptakan mesin khusus hanya untuk air kemasan.
Pada akhirnya, pencantuman tanggal kadaluarsa pada air putih umumnya hanya digunakan sebagai satu elemen dari kode cetak yang juga mengidentifikasi tanggal, pabrik pembuat botol, dan informasi lainnya.
Meski kedaluwarsa, tidak berarti menandakan bahwa air dalam kemasan menjadi buruk, namun informasi manufaktur bisa berguna dalam melacak kontaminasi, kesalahan pembotolan, atau penarikan produk.
