Air Bersih untuk Indonesia yang Lebih Sehat

Air Bersih untuk Indonesia yang Lebih Sehat
Air Bersih untuk Indonesia yang Lebih Sehat. Foto: pipapprjkt.com

AIRKAMI.ID, Air bersih adalah sumber kehidupan yang esensial yang dibutuhkan secara berkelanjutan. Hanya sayangnya, belum semua masyarakat Indonesia mempunyai akses air bersih sepanjang tahun.

Mungkin inilah salah satu tantangan yang masih harus diperjuangkan oleh pemerintah melalui pihak-pihak terkait. Bagaimana menyediakan akses air bersih yang merata bagi Indonesia yang lebih sehat.

Menurut hasil Studi Kualitas Air Minum Rumah Tangga (SKAMRT) dari Kementerian Kesehatan pada tahun 2020 menunjukkan, bahwa akses kualitas air minum aman baru dapat dinikmati oleh 11,9% penduduk Indonesia.

Bahkan dalam studi tersebut ditemukan, 7 dari 10 rumah tangga Indonesia mengkonsumsi air minum yang terpapar oleh bakteri Escherichia coli (E-coli). 

Pihak Kementerian Kesehatan RI mengatakan untuk menjamin semua masyarakat mempunyai akses terhadap air minum yang layak dan aman, pemerintah Indonesia menargetkan 100% akses air minum layak dan 15 persen akses air minum aman pada tahun 2030.

Di sisi lain, dalam kesepakatan pembangunan berkelanjutan dunia lewat Sustainable Development Goals (SDG), salah satunya yaitu SDG Nomor 6 tentang aspek Air Bersih dan Sanitasi.

SDG Nomor 6 menyebutkan akses ke sanitasi air yang aman dan pengelolaan ekosistem air tawar yang baik, penting bagi kesehatan manusia dan keberlanjutan lingkungan dan kemakmuran ekonomi. 

Kedua tujuan itu harus didukung bersama, meski tantangannya tentu tidak mudah, mengingat sulitnya akses air bersih di Indonesia masih sering terjadi di berbagai wilayah.

Bahkan masyarakat kota juga tidak terhindar dari permasalahan air. Drainase yang buruk menjadikan kawasan perkotaan seringkali banjir saat curah hujan tinggi. Air hujan akan tergenang tidak dapat tertampung dengan baik karena kurangnya daerah tangkapan air.

Sementara itu, kondisi sungai banyak yang tercemar, tersumbat oleh sampah dan dangkal karena sedimentasi. Dampaknya adalah air layak pakai semakin berkurang, sedangkan air yang tercemar semakin bertambah.

Saat ini, sekitar 80 persen masyarakat Indonesia masih bergantung kepada air tanah. Tingginya penggunaan air tanah ternyata membawa kerusakan lingkungan yang mengerikan, yaitu memicu tenggelamnya Jakarta.

Menyikapi begitu kompleksnya persoalan air di Indonesia, diperlukan berbagai langkah strategis, terutama manajemen pengelolaan air yang baik seperti pipanisasi ke setiap rumah masyarakat agar akses air bersih merata bagi Indonesia yang lebih sehat.