AIRKAMI.ID, Sebanyak 8 kecamatan di Kabupaten Temanggung telah mengalami krisis air bersih sebagai dampak dari kekeringan saat musim kemarau.
Delapan kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Kaloran, Kandangan, Kranggan, Selopampang, Tlogomulyo, Bulu, Tembarak dan Bejen.
Warga pun terpaksa meminta bantuan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung untuk dropping air bersih karena sumber air bersih dan saluran pamsimas ke pemukiman tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan warga.
Merespon kondisi tersebut, BPBD Kabupaten Temanggung mulai intens melakukan dropping air bersih bagi warga terdampak.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Temanggung, Toifur Hadi menyatakan sejumlah daerah sudah mengirimkan surat permohonan untuk bantuan air bersih. BPBD akan melakukan penilaian di lapangan, yang telah memenuhi syarat kemudian dikirim air bersih.
Selain warga di pemukiman, bantuan air bersih juga diberikan bagi institusi pendidikan, yaitu SDN 2 Jetis di Desa Jetis dan SDN Tanggulanom Desa Tanggulanom, Kecamatan Selopampang. Kemungkinan beberapa SD lainnya akan menyusul.
Kepala Seksi Penanggulangan Darurat dan Logistik BPBD Kabupaten Temanggung, Priyo Harjanto menyebutkan telah melakukan dropping air bersih sebanyak 75 tangki.
Terbanyak menerima bantuan adalah Dusun Dampit Desa Losari Kecamatan Tlogomulyo dengan 23 tangki. Kedua Dusun Belisan Desa Ngropoh Kecamatan Kranggan sebanyak 10 tangki.
Menghadapi kemarau tahun ini, BPBD Kabupaten Temanggung menganggarkan 151 tangki air bersih yang rencananya akan disalurkan bagi warga terdampak.
Masyarakat di daerah rawan kekeringan dihimbau agar menghemat air dan menggunakan air seperlunya. Bantuan air dari BPBD sebaiknya untuk air minum bukan untuk keperluan mandi dan cuci.
Dropping air bersih adalah solusi darurat, sedangkan untuk jangka panjang Pemkab Temanggung melalui PDAM setempat harus mampu memperluas layanan air bersih perpipaan ke daerah yang rawan krisis air, sehingga warga bisa menikmati akses air bersih yang berkelanjutan.
