3 Desa di Mojokerto Kembali Dihantui Krisis Air Bersih

Mojokerto Krisis Air Bersih
Mojokerto Krisis Air Bersih

AIRKAMI.ID, Memasuki musim kemarau di tahun ini, ribuan warga dari tiga desa di Mojokerto kembali dibayangi krisis air bersih. Berbagai upaya yang dilakukan pemerintah daerah belum juga dapat menuntaskan persoalan kekurangan air bersih yang selalu menghantui setiap tahun.

Bahkan, satu desa di antaranya telah meminta dropping air bersih ke Pemerintah Kabupaten Mojokerto, yaitu Desa Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro. Ketersediaan air bersih di desa yang terletak di lereng Gunung Penanggungan ini sudah menipis.

Dua desa lainnya yang juga terancam krisis air adalah Desa Manduro Manggung Gajah, Kecamatan Ngoro dan Desa Duyung, Kecamatan Trawas.

Hanya saja, sampai saat ini, masih Desa Kunjorowesi saja yang telah mengajukan surat ke BPBD untuk dilakukan dropping air guna mencukupi kebutuhan MCK (Mandi Cuci Kakus) sehari-hari.

Baca Juga: Apa Sih Penyebab Jakarta Tenggelam?

BPBD Kabupaten Mojokerto sudah mulai melakukan persiapan pengiriman dengan berkoordinasi berbagai pihak. Rencananya, bulan Juni ini sudah mulai dilakukan dropping air bersih ke desa terdampak.

Tidak jauh berbeda dengan tahun lalu, untuk penanggulangan kekeringan tahun ini, BPBD Kabupaten Mojokerto menyiapkan anggaran sebesar Rp 199  juta.

Anggaran ini merupakan modal untuk melakukan dropping air bersih ke tiga desa terdampak sebagai solusi jangka pendek dalam mencukupi kebutuhan vital di musim kemarau.

Krisis air bersih ini disebabkan oleh berbagai faktor, yang salah satunya adalah tidak adanya sumber mata air di ketiga desa tersebut. Selama ini warga mengandalkan air tadah hujan saat musim penghujan.

Baca Juga: Krisis Air Bersih Hantui Malaysia, Apa Sih Penyebabnya?

Bupati Ikfina Fahmawati juga meminta BPBD Kabupaten Mojokerto meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi bencana hidrometeorologi hingga potensi ancaman kekeringan. Apalagi, masalah bencana alam yang muncul di Bumi Majapahit tidak lepas dari perubahan iklim.

Krisis air bersih yang masih saja berulang setiap tahun hendaknya menjadi perhatian Pemerintah Daerah Kabupaten Mojokerto. Bukan hanya dropping air, perlu dicarikan solusi jangka panjang yang berkelanjutan, misalnya pembangunan jaringan pipa air bersih oleh PDAM setempat.